Dua Penyidik KPK Yang Dikeroyok Jalani Operasi Hidung
Dua penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dianiaya segerombolan orang saat mengintai Gubernur Papua di Hotel Borobudur, Jakarta akhir pekan lalu, kini harus menjalani operasi pada hidung.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, merasa bersyukur karena operasi tersebut berjalan lancar dan berhasil. "Terakhir saya dapat informasi proses operasi pada bagian hidung sudah dilakukan dan alhamdulillah berhasil," kata Febri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin 4 Februari 2019 seperti dikutip Antara.
Febri meambahkan, setelah operasi, pegawai KPK bersangkutan harus menjalani masa pemulihan selama beberapa waktu. "Tentu setelah kegiatan operasi, pegawai tersebut harus menjalani proses perawatan atau proses setelah operasi ya. Mudah-mudahan tidak terlalu lama prosesnya sampai selesai," katanya.
Diinformasikan, dua penyidik KPK ini dikeroyok oleh segerombolan orang saat melakukan pengecekan informasi terkait indikasi tindak pidana korupsi oleh Pejabat Negara di Hotel Borobudur, Jakarta, Sabtu, 2 Februari 2019 malam. Namun, pengintaian tersebut malah berujung penganiayaan terhadap kedua pegawai lembaga antirasuah itu.
Dua penyidik KPK menjadi korban pengroyokan itu dilaporkan mengalami patah tulang hidung dan luka sobek di wajah mereka. Peristiwa penganiayaan itu lalu dilaporkan KPK ke Polda Metro Jaya pada keesokan harinya. Sementara, kedua korban menjalani proses visum dan hasilnya telah diserahkan pula kepada polisi.
Sementara Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono seperti dikutip Antara mengatakan terlapor kasus penganiayaan terhadap dua penyidik KPK masih dalam penyelidikan.
Hingga kini, Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Kriminal Umum (Subdit Jatanras Ditkrimum) Polda Metro Jaya masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut. "Terlapor masih dalam lidik," katanya. (wit/ant)