Dua Pekan Ramadhan, Okupansi Hotel di Kota Malang Menurun
Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Jawa Timur, mencatat ada penurunan jumlah okupansi hotel di bulan Ramadhan 1442 Hijriyah. Tercatat selama dua pekan Ramadhan, okupansi hotel hanya sekitar 30 persen.
"Ini tadi habis kami rekap, kunjungan ke hotel selama ramadan ini hanya sekitar 30 persen. Terjadi penurunan sampai setengahnya jika dibandingkan dengan tahun 2020 lalu yang sampai 70 persen," ujar Kepala Disporapar Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni pada Jumat 30 April 2021.
Ida mengatakan, kebanyakan wisatawan pada Ramadhan ini mengunjungi hotel dalam rangka untuk berbuka bersama. Namun, itu hanya berdampak terhadap beberapa hotel saja.
"Seperti hotel dekat Matos itu, ketika waktu berbuka wisatawan yang datang sampai 150 orang. Kemudian di hotel sepanjang jalan Letjen Sutoyo ada yang 50 hingga 70 orang. Jadi variatif," katanya.
Menurunnya okupansi hotel tersebut disebabkan oleh kebijakan larangan mudik saat lebaran tahun ini sehingga tidak banyak wisatawan yang datang ke Kota Malang "Memang okupansinya menurun. Tapi wisatawan yang datang kebanyakan juga ada yang meeting. Mereka biasanya mengambil full day. Jadi langsung buka puasa di hotel," ujar Ida.
Meski tidak begitu banyak wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang, lanjut Ida, ini merupakan sinyal bagus bahwa masyarakat sudah patuh terhadap imbauan dari pemerintah.
"Dengan telah adanya penyekatan yang dimulai pada tanggal 6-17 Mei 2021 nanti, jadi kita yang di Malang cukup rekreasi di Malang saja. Jangan kemana-mana. Ini imbauan yang harus ditaati. Karena Pemerintah tidak main-main dengan pandemi ini," katanya.
Tercatat di Kota Malang ada sebanyak 35 hotel berbintang, 61 hotel non-bintang dan 121 guest house. Sementara untuk destinasi wisatanya ada sebanyak 12 kampung tematik dan 32 bangunan cagar budaya yang menghadirkan wisata heritage.