Dua Pekan Kasus PMK di Kota Malang Naik, Tembus 150 Ekor Sapi
Kasus penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kota Malang naik drastis dalam kurun waktu dua pekan. Jika dua pekan sebelumnya kasus PMK di Kota Malang ada sebanyak tujuh ekor sapi. Saat ini sudah tembus 150 ekor sapi yang terjangkit PMK.
Kepala Bidang (Kabid) Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (Dispangtan) Kota Malang, Anton Pramudjiono mengatakan, pendataan masih terus dilakukan untuk memperbaharui jumlah kasus PMK yang ada.
"Data masih terus kami kumpulkan. Teman-teman juga masih melakukan survei. Tapi sampai lagi ini total sudah 150 ekor," ujar, pada Rabu 25 Mei 2022.
Anton mengatakan bahwa kasus penyebaran wabah PMK di Kota Malang semuanya terjadi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Kasus hewan ternak terjangkit PMK, pertama kali di Kota Malang berada di RPH Gadang.
"Empat kelurahan yang sudah terkonfirmasi. Mulai kelurahan Ciptomulyo yang kemarin di RPH itu, kelurahan Purwantoro (Kampung Sanan), Madyopuro dan Cemorokandang," katanya.
Dengan adanya penambahan kasus ini, Anton mengatakan bahwa kepada seluruh peternak untuk bisa rutin melakukan penyemprotan desinfektan di kandang. Kemudian, pihaknya membantu menyiapkan berbagai obat untuk proses penyembuhan sapi yang terjangkit PMK.
"Pemberian desinfektan untuk penyemprotan di kandang peternak harus dilakukan setiap hari. Kemudian dari Dispangtan kami melakukan pengobatan. Jadi yang sakit kami injeksi, kami suntik," ujarnya.