Dua Pekan Jelang Idul Adha, Lalu Lintas Hewan Ternak di Probolinggo Diperketat
Sekitar dua pekan menjelang Hari Raya Idul Adha, Pemkot Probolinggo memperketat pengawasan hewan ternak di Pasar Hewan Wonoasih. Sebab, meski jumlahnya menurun tetapi masih ada hewan ternak yang terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD/cacar sapi/kerbau).
"Kami memperketat terutama hewan ternak yang hendak masuk ke Pasat Hewan Wonoasih," kata Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kota Probolinggo, Aries Santoso, Selasa, 4 Juni 2024.
Pengawasan ternak tidak hanya melibatkan DPKPP tetapi dilakukan terpadu. Yakni juga melibatkan TNI, Polri, Satpol PP dan Dinas Perhubungan.
Pengawasan terpadu ini, kata Aries, semakin ketat diterapkan menjelang Idul Adha. Pertimbangannya, semakin banyak hewan ternak yang keluar-masuk pasar di Jalan Kiai Syafi'i, Kota Probolinggo.
Aries mengingatkan agar pedagang tidak membawa hewan ternak yang sakit ke Pasar Hewan Wonoasih. Sebab hal itu berpotensi menularkan penyakit terhadap ternak yang lain.
DPKPP juga menetapkan, hewan ternak yang hendak dilalulintaskan (dikirim) ke daerah lain namun masih dalam satu provinsi, wajib mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). SKKH dikeluarkan oleh Pejabat Otoritas Veteriner (POV), atau kantor di daerah yang berwenang.
Sedangkan hewan ternak yang dilalulintaskan antar provinsi terlebih dahulu harus melalui aplikasi. Yakni, mengantongi surat izin dari daerah asal.
Disinggung soal kasus PMK dan LSD di Kota Probolinggo, Aries mengakui, masih ada meski jumlahnya terus menurun. "Kami upayakan penanganan via pengobatan dan vaksinasi oleh tim keswan dan medik veteriner serta dibarengi sosialisasi ke peternak dan pedagang," katanya.
Sejumlah pedagang mengaku, lebih baik kulak kambing dan domba dibandingkan sapi. "Kambing dan domba lebih aman dari penyakit dibandingkan sapi," kata Suyono, pedagang ternak asal Kedungadem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo.
Selain itu, dengan kulakan kambing, modalnya lebih ringan dibandingkan sapi. "Seekor kambing kurban harga jualnya sekitar Rp3 juta per ekor, sedangkan sapi kurban paling murah Rp20 juta," katanya.
Sementara Cahyo, warga Probolinggo yang biasa menggelar bursa (pasar) hewan kurban menyarankan, warga membeli hewan ternak jauh hari, sekitar satu-dua bulan menjelang Idul Adha. "Harga hewan ternak lebih murah, nanti bisa dititipkan kepada peternak hingga hari H disembelih," katanya.