Dua Pekan Dibuka, Kuota Wisatawan Bromo Ditambah 40 Persen
Setelah dibuka kembali selama dua pekan, pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo-Tengger Semeru (BB TNBTS) menambah kuota wisatawan yang ingin mengunjungi Bromo.
Penambahan kuota kunjungan wisatawan tersebut diambil setelah pihak BB TNBTS melakukan Monitoring dan evaluasi reaktivasi bertahap dengan perwakilan lintas daerah, mulai dari Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo.
Dari hasil monitoring dan evaluasi tersebut disepakati kuota kunjungan wisatawan ke Bromo sebesar 40 persen. Jumlah tersebut bertambah 20 persen dibandingkan pertama kali dibuka, BB TNBTS memberikan kuota sebesar 20 persen kunjungan wisatawan dari kapasitas daya tampung.
"Penambahan jumlah kuota kunjungan menjadi 40 persen. Jumlah total kunjungan menjadi 1.265 orang dari sebelumnya 739 orang perhari. Sesuai dengan kesepakatan para pihak terhitung Senin, 14 September 2020 aturan ini diberlakukan," terang Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas BB TNBTS, Syarif Hidayat pada Sabtu 12 September 2020.
Sebanyak 1.265 orang tersebut terbagi dalam beberapa spot seperti, spot Penanjakan sebanyak 250 orang dari sebelumnya 178 orang. Lalu, Bukit Kedaluh 129 orang dari sebelumnya 86 orang.
Selanjutnya Bukit Cinta menjadi 42 orang dari sebelumnya 28 orang, Mentigen sebanyak 150 orang dari sebelumnya 100 orang dan terakhir spot Savana atau Bukit Teletubies menjadi 694 orang dari sebelumnya 347 orang.
"Protokol kesehatan dan SOP yang sudah ada harus tetap dipedomani dan diterapkan. Seperti pakai masker, desinfektasi, social distancing, surat keterangan sehat, booking online dan lainnya," tutur Syarif.
Selain menambah jumlah kuota kunjungan wisatawan ke Bromo, Syarif mengatakan, hasil evaluasi dan monitoring reaktivasi Gunung Bromo dihasilkan kesepakatan untuk membatasi usia wisatawan yang berkunjung ke Bromo.
"Batasan umur pengunjung yaitu minimal usia 10 tahun dan usia maksimal 60 tahun. Ini terkait daya tahan tubuh. Usia diatas infonya rentan daya tahan tubuhnya," katanya.
Syarif berharap dengan ditambahnya jumlah kuota kunjungan ini, para wisatawan harus tetap patuh menerapkan protokol kesehatan agar kawasan wisata Gunung Bromo tidak ditutup kembali.
"Kami berharap pada saat booking pengunjung membaca dan memahami syarat dan ketentuan yang tertuang. Mudah-mudahan tidak ada kejadian pengunjung ditolak. Dan berharap semua bisa memahami SOP kunjungan dalam situasi pandemi ini," tutupnya.
Advertisement