Dua Ormas di Blora Bentrok, Warga Resah
Suasana damai di Blora mendadak memanas akibat bentrokan antara dua organisasi masyarakat (ormas), yakni GRIB dan Pemuda Pancasila (PP) pada Selasa 14 Januari 2025. Insiden ini mengakibatkan kerusakan sejumlah kendaraan dan membuat warga setempat resah.
Kepolisian Resor Blora terus memantau situasi dan menjaga beberapa tempat strategis. Juga memastikan keamanan di Kabupaten Blora dan mencegah terulangnya bentrokan.
Kerusuhan terjadi di depan Posko PP yang berlokasi di Jalan Raya Blora-Rembang, tepatnya di perempatan Karangjati. Beberapa kendaraan menjadi korban perusakan, termasuk satu mobil jenis Suzuki APV dan tiga sepeda motor matic. Mobil dengan stiker PP mengalami kerusakan parah. Kaca depan mobil itu hancur akibat ulah oknum ormas.
Irin, salah satu warga setempat, mengungkapkan rasa kecewanya terhadap kerusuhan ini. "Kaget, mas. Padahal Blora adem ayem, kok malah jadi begini. Miris saya lihatnya," katanya.
Bentrokan bermula saat ormas PP menggeruduk markas GRIB di Blora karena dianggap ilegal. Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila, Munaji, mengklaim bahwa keberadaan ormas GRIB Jaya tidak memiliki legalitas dan meresahkan masyarakat.
“Kalau ingin jadi organisasi di Blora, izin legalitas harus dipenuhi,” tegas Munaji dalam keterangannya usai aksi penggerudukan.
Tak terima dengan tudingan tersebut, GRIB membalas dengan mendatangkan ratusan anggotanya dari berbagai daerah ke Blora. Sekitar 300 orang dengan atribut kaos hitam bertuliskan GRIB Jawa Tengah berkumpul di Alun-Alun Kota Blora.
Kerusuhan antara kedua ormas ini telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Beberapa warga merasa situasi yang semula kondusif berubah menjadi mencekam akibat bentrokan tersebut.
Warga berharap kedua belah pihak dapat menahan diri dan menyelesaikan perselisihan secara damai. “Blora selama ini tenang, jangan sampai rusuh gara-gara ormas,” ujar salah seorang tokoh masyarakat.
Polisi terus memantau situasi untuk memastikan keamanan di wilayah tersebut dan mencegah terulangnya bentrokan.