Dua Orangutan Dipulangkan dari Thailand
Sepasangan orangutan yang berhasil diselamatkan dari penyelundupan, di perbatasan Thailand-Malaysia tahun 2017 silam, kini telah tiba di Indonesia. Satwa yang terancam punah itu akan menjalani rehabilitasi sebelum dilepasliarkan ke habitat aslinya.
Diperkirakan berusia antara empat atau enam tahun, orangutan bernama Ung Aing dan Natalee, menghabiskan tiga tahun di pusat pengembangbiakan di Khao Pratab Chang, di Provinsi Ratchaburi, Thailand.
Pasangan orangutan ini tiba di Provinsi Jambi pada Jumat, 18 Desember 2020 dan menjalani prosedur pemeriksaan kesehatan, termasuk swab Covid-19. Setelah itu, mereka akan menjalani rehabilitasi untuk dilepasliarkan di hutan.
"Kami akan melakukan pemeriksaan medis dan mempelajari perilaku serta kebiasaan sebelum mengirimkan ke pusat rehabilitasi di Danau Alo," kata Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Rahmad Saleh.
Dari video yang tersebar, terlihat orangutan berkelamin betina sedang memanjat keluar dari kandang mereka, masuk ke dalam fasilitas sementara. Belum diketahui berapa lama dua orangutan ini akan berada di fasillitas rehabilitasi sebelum dilepasliarkan.
Diketahui, orangutan diburu secara ilegal untuk dimakan, dijual sebagai binatang peliharaa, dan untuk obat tradisional. Selain itu, penebangan hutan dan deforestasi untuk digunakan sebagai perkebunan sawit, mengancam habitat satwa yang terancam punah ini.
Kini diperkirakan sekitar 100 ribu orangutan asal Borneo, tersisa di alam liar. Dan sekitar 7.500 orangutan Sumatera tersisa, menurut data dari Yayasan Satwa Liar Dunia (WWF).
Total 71 ekor orangutan dari Thailand dipulangkan ke Indonesia sejak 2006, menurut pernyataan bersama yang dikeluarkan dua negara. (Rtr)