Dua Jalan di Surabaya Berubah Nama
Jalan Prabu Siliwangi dan Jalan Sunda resmi ada di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, sebagai pengganti nama Jalan Gunung Sari dan Jalan Dinoyo.
Penamaan dua jalan tersebut digagas dan diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dalam acara rekonsiliasi budaya antara Sunda dan Jawa dengan tema "Harmoni Budaya Sunda Jawa" di Hotel Bumi Surabaya, Selasa.
Gubernur Aher mengatakan penyatuan budaya Jawa dan Sunda lewat rekonsiliasi budaya yakni dengan peresmian dua nama jalan tersebut merupakan upaya untuk menghilangkan segala bentuk emosi kolektif terkait perselisihan antara Mahapatih Gadjah Mada dari Majapahit dengan Prabu Maharaja Linggabuana dari Kerajaan Sunda di Pesanggrahan Bubat Trowulan.
"Mari kita hadirkan kesatupaduan dalam hal Sunda dan Jawa yang tidak terpisahkan dalam lingkup kebhinekaan negeri ini dan urusan masa lalu hendaknya tidak diungkit kembali dan kita lupakan," kata dia.
Aher optimistis dengan adanya nama Jalan Prabu Siliwangi dan Pajajaran di Jawa Tengah segala bentuk emosi kolektif terkait Pasundan Bubat atau Perang Bubat yang terjadi pada tahun 1357 l dan tak bisa dipungkiri mengganggu hubungan emosional antara suku Jawa dan Sunda.
"Jadi Insya Alloh nama jalan akan mencairkan karena saya tidak tahu ternyata bentuknya jalan tapi ternyata jalan itu bisa jadi lambang kesejahteraan juga," kata dia.
"Insya Alloh pada saatnya sebagaimana dipelopori oleh Pak Sultan di Yogyakarta ada nama Jalan Pajajaran dan Siliwangi, maka di Surabaya akan ada nama Jalan Pajajaran dan Siliwangi, begitu pun di Jawa Barat akan ada nama Jalan Mojopahit dan Prabu Hayam Wuruk," lanjut Aher.
Ia menargetkan penamaan Jalan Mojopahit dan Jalan Prabu Hayam Wuruk rencana akan diresmikan oleh Pemprov Jawa Barat pada April 2018.
"Insya Alloh, gongnya kita setelah Yogyakarta, lalu di Surabaya dan Jawa Barat. Bertahap. Ya saya target sebelum saya selesai. Insya Allah bulan April nanti akan ada Jalan Majapahit dan Jalan Hayam Wuruk," kata Aher. (ant/frd)