Dua Motor Hilang, Apartemen Digeruduk Driver Ojol
Ratusan driver ojek online (ojol) dari Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik melakukan aksi unjuk rasa di sebuah apartemen kawasan Kertajaya, Surabaya, Jumat 15 Maret 2024 pukul 09.00 WIB.
Aksi ini merupakan bentuk solidaritas atas hilangnya dua motor ojol dalam dua bulan terakhir di apartemen tersebut. Daniel Lukas Rorong, Humas Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur menyatakan, aksi damai ini bertajuk “Aksi Solidaritas Save Motor Ojol”.
“Kami tidak menyalahkan pihak pengelola, namun kami ingin solusi terbaik terkait kejadian kehilangan motor ini,” ujar Daniel.
Sementara itu, Ketua Umum PDOI Jawa Timur, Herry Wahyu Nugroho, menawarkan beberapa solusi agar peristiwa kehilangan motor driver ojol tidak terulang kembali di area apartemen tersebut.
Waktu 10 menit parkir gratis bagi ojol saat mengantarkan makanan dan barang, termasuk taksi online yang mengantar penumpang.
Sediakan slot parkir gratis khusus ojol dengan jaminan keamanan atau pengawalan dari pihak keamanan apartemen, dengan syarat menunjukkan bukti orderan.
Boikot order selama belum ada jaminan keamanan bagi motor ojol pengantar makanan/barang di Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya
Herry menjelaskan bahwa hilangnya motor ojol terjadi di luar area apartemen, tepatnya saat mereka parkir di pintu keluar.
“Sudah dikunci setir, tapi motor tetap raib. Ketika ditanyakan ke security dan petugas parkir, mereka tidak mau bertanggung jawab karena kejadiannya di luar area apartemen,” bebernya.
Herry juga mengungkapkan, driver ojol tidak parkir masuk ke dalam area apartemen karena ada pelanggan yang keberatan saat dimintai uang parkir Rp 3.000.
“Memang terlihat konyol, tapi itulah kenyataan di lapangan. Sedangkan ojol hanya dapat biaya layanan sebesar Rp 6.400-7.200 untuk pengantaran makanan. Kalau dipotong lagi biaya parkir, ojol dapat berapa?” terang dia.
Advertisement