Dua Momen Libur, Okupansi Hotel di Surabaya Loyo
Wisata Surabaya agak melempem. Hal ini berdampak pada tingkat hunian (okupansi) hotel di Surabaya yang masih sangat minim di dua momen libur panjang periode 9-12 dan 23-26 Mei 2024.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Surabaya, Puguh Sugeng Sutrisno mengatakan, di momen libur panjang tingkat hunian hanya 30 persen.
“Tingkat okupansi 30 persen, masih sedikit. Jika dibanding momen libur terakhir saat lebaran itu Alhamdulillah H-2 hingga H+2 masih 80 persen,” ungkap Puguh kepada Ngopibareng.id, Kamis 23 Mei 2024.
Ia menyebut, faktor utama rendahnya tingkat okupansi di Surabaya karena masyarakat yang berlibur lebih memilih memanfaatkan waktu ke tempat-tempat wisata. Seperti di Malang, Kota Batu, Bromo, dan wisata lainnya.
Khusus Surabaya sendiri, Puguh mengaku, selama ini terangkat dari sektor MICE dalam beberapa pekan terakhir cukup banyak berada di Surabaya. “Pekan lalu Alhamdulillah yang punya meeting room dan ballroom itu rezeki mereka. Kalau untuk stay (menginap) okupansi liburan rendah,” kata pria yang juga Sekretaris PHRI Jatim itu.
Dengan kondisi ini, ia berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim maupun Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dapat menggelar event-event nasional atau internasional yang mendatangkan banyak orang. Sehingga, memberi dampak bagi peningkatan okupansi.
“Misalnya, Proliga di Gresik Alhamdulillah juga anggota kami di area Surabaya Barat terkena impact, banyak tim stay di sana. Kalau ada event di Surabaya impactnya bisa lebih besar lagi. Dampaknya tentu ke UMKM dan wisata di Surabaya,” pungkasnya.