Dua Minggu Lagi Uber Angkat Kaki, Pengemudi Surabaya Tak Tahu Menahu
Uber resmi menyerahkan unit bisnisnya di Asia Tenggara kepada Grab. Dalam pernyataan resmi yang diterima ngopibareng.id, namun, untuk melakukan transisi, aplikasi Uber masih bisa digunakan dalam dua minggu ke depan.
Setelah itu, semua mitra pengemudi Uber, pelanggan dan pedagang di Uber Eats, dan semua layanan pengantaran akan dipindahkan ke platform Grab. Grab menyediakan laman online terkait proses migrasi ini di laman resmi Grab.
Dari laman itu, disebutkan bahwa pengemudi Uber diminta untuk segera meregistrasikan diri mereka ke Grab. Sehingga mereka bisa segera melanjutkan pekerjaan begitu layanan Uber ditutup.
Dengan akuisisi ini, Grab akan mengambilalih operasi Uber di Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, dan Singapura, Thailand, dan Vietnam.
"Akuisisi ini mengakselerasi langkah Grab untuk meningkatkan keuntungan di bisnis inti (Grab di sektor) transportasi, sebagai platform yang paling efisien biaya di Asia Tenggara," demikian disebut Anthony Tan, Group CEO dan co-founder Grab seperti tertulis dalam siaran pers yang kami terima, Senin 26 Maret 2018.
Pengemudi belum tahu
Salah seorang pengemudi Uber di Surabaya mengaku belum mengetahui rencana akuisisi itu. Bahkan, menurutnya, perusahaan yang sudah menaunginya selama satu setengah tahun itu masih berjalan normal.
"Saya sudah setengah tahun jadi driver Uber, belum tahu kabar itu, narik penumpang juga masih normal dan rame-rame aja," kata pengemudi yang tak mau disebutkan namanya itu, pada ngopibareng.id, Senin, 26 Maret 2018.
Akuisisi ini, juga membuat Uber memiliki 27,5 persen saham Grab. CEO Uber, Dara Khosrowshahi juga akan menduduki salah satu dewan direksi Grab.
Grab saat ini disokong oleh Didi Chuxing, layanan penyedia transportasi online asal China, Uber, dan investor global SoftBank. Ketiganya disebut memiliki jumlah saham yang signifikan di Grab. (frd)