Dua Minggu, 15 Dosen dan Pegawai Unesa Terpapar Covid-19
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menyebut sebanyak 15 orang civitas akademika di tempatnya terpapar Covid-19 selama dua minggu terakhir. Satu di antaranya meninggal. Kampus pun mengeluarkan pembatasan kegiatan berskala besar (PKBB), hingga 15 Januari 2021.
"Berdasarkan data yang yang lapor ke Satuan Crisis Centre Unesa dan hasil tracing, sampai saat ini ada 15 orang yang terkonfirmasi Covid-19, satu orang di antaranya meninggal. Kami saat ini masih melakukan tracing," ujar Kepala Humas Unesa Vinda Maya Setianingrum, Sabtu 2 Januari 2021.
Vinda mengungkapkan, kasus Covid-19 di kampus tersebut meningkat pada Desember 2020. "Sejak dua minggu terakhir Desember 2020 ada sekitar 15 yang positif. Bahkan, ada klaster keluarga. Ada dosen positif, kemudian anak dan istri positif," katanya. Sebagian menjalani rawat inap atau opname, ada pula yang isolasi mandiri di rumah atau hotel dengan penanganan pemerintah kabupaten daerah setempat.
Sehingga Unesa pun menerapkan PKBB selama dua minggu, sejak 4 Januari hingga 15 Januari 2021. PKBB tersebut tertuang dalam surat edaran Rektor Unesa Nomor:B/62284/UN38/HK.01.01/2020 tentang Penerapan Pembatasan Kegiatan Berskala Besar di Unesa.
Surat edaran itu menyebutkan selama masa PKBB sistem kerja diganti menjadi work from home (WFH) atau kerja dari rumah dan work from office (WFO) atau kerja dari kantor. Mekanisme sistem kerja WFO akan diatur lebih lanjut oleh fakultas dan unit kerja masing-masing dengan sistem piket. "Selain itu, jumlah petugas yang melaksanakan piket maksimal adalah 25 persen dari total pegawai di unit kerja dan wajib melaksanakan protokol kesehatan yang berlaku," tuturnya.
Kemudian, petugas piket WFO hanya untuk pegawai dengan usia maksimal 45 tahun, kegiatan administratif atau surat menyurat diarahkan menggunakan media digital. Kegiatan rapat dan pertemuan yang melibatkan lebih dari lima orang dilakukan secara daring. "Bagi yang berlibur di luar kota harus rapid test dan isolasi mandiri sebelum kembali masuk ke unit kerja masing-masing," jelasnya. (Ant)