Dua Lelucon Ukraina, Penyebab Gagal Panen Pemadam Kebakaran Gagah
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali secara virtual. Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, dalan KTT yang kini berlangsung itu, menegaskan tentang kepastian kehadiran para kepala negara.
Dalam KTT kali ini Ukraina hadir selaku negara undangan. Selain Presiden Ukraina, Zelenskyy terlibat langsung, juga Fiji juga diundang oleh Indonesia selaku Presidensi G20.
Dari negara G20, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador diwakili Menlu Meksiko Marcelo Ebrard. Kemudian, Presiden Brasil direncanakan akan hadir secara virtual.
Kemenlu telah menerima nota diplomatik dari Kedutaan Besar Rusia di Jakarta. Nota diplomatik menyampaikan Presiden Vladimir Putin tidak dapat hadir di Bali secara langsung.
Ah, lepaskan saja problem dan konflik Rusia vs Ukraina. Tapi, yang penting kita selalu happy, bahagia menjaga kewarasan dan mampu menertawakan situasi.
Ini lelucon-lelucon khas terkait Ukraina dan Rusia.
1. Penyebab Gagal Panen
Di Kazakhstan, pada sebuah rapat para pekerja pertanian kolektif, seorang pejabat sedang memberikan pengarahan mengenai pertanian.
"Para Comerad, tahun lalu panen kita gagal, dikarenakan..."
"Orang Yahudi." terdengar sebuah suara.
"Bukan soal orang Yahudi," Pejabat itu menyela.
"Curah hujanlah yang terlalu sedikit."
Beberapa hari kemudian, pejabat itu memberi pengarahan pada para pekerja pertanian kolektif di Georgia.
"Para comerad, tahun lalu panen disini gagal, karena..."
"Orang Yahudi." Seseorang menyahut.
"Bukan, melainkan karena curah hujan terlalu banyak."
Akhirnya, pejabat itu tiba di Ukraina.
"Para comerad, tahun ini mungkin panen kita gagal, karena..."
"Orang Yahudi...!!!" terdengar sebuah jawaban.
Pejabat itu mulai naik pitam.
"Mengapa dimana-mana orang Yahudi dipersalahkan?" katanya.
Lalu seseorang memberanikan diri mengutarakan pendapat.
"Kami dengar, setiap orang yahudi diharuskan membayar 900 rubel untuk mendapatkan izin meninggalkan Uni Sovyet,"
"Ya, benar." Jawab sang pejabat.
"Nah, itulah maksud kami. Daripada membudidayakan tanaman, bukankah lebih baik kita membudidayakan orang Yahudi."
2. Pemadam Kebakaran Indonesia Gagah Berani
Kilang gas Pertamina di Bontang terbakar hebat. Api berkobar-kobar setinggi gedung berlantai 5 di seluruh kilang itu dan menyebarkan panas luar biasa. Segera pertamina mengontak pemadam api dari Amerika Serikat (AS) yang biasa dipakai untuk kasus-kasus emergensi semacam itu, tapi sialnya pihak yang bersangkutan sedang ada job di Ukraina.
"Kenapa tidak kita pakai saja bangsa kita sendiri?", kata seorang manajer lapangan kepada pimpinan Pertamina. "Saya dengar ada pemadam lokal bernama Amrin Pembolos -- memang tokoh humor kita -- yang tidak kalah hebatnya, dan tarifnya 50 % lebih rendah dari tarif 2 juta dolar yang biasa kita kasih kepada orang Amrik itu".
Setelah rapat direksi, akhirnya diputuskanlah memanggil si Amrin. Merekapun menunggu kedatangan si Amrin di Bontang dan tidak berapa lama sebuah pesawat barangpun mendarat, dan sebuah truk keluar dari belakang pesawat itu, langsung meluncur kedalam titik api yang sedang menyala-nyala. Orang-orang sangat kagum dengan keberanian si Amrin Pembolos ini. Untuk beberapa lama truk itu tertutup api sama sekali, tidak terlihat oleh mata. Semua menunggu dengan deg-degan. Tapi akhirnya api pun mereda dan si Amrin pun terlihat mengemudikan truknya keluar. Walaupun seluruh pakaiannya penuh dengan bekas terbakar, kelihatannya dia baik-baik saja.
"Wah...wah....hebat benar Anda! Kata pimpinan Pertamina menyambut si Amrin. Sesuai dengan janji kami, anda akan kami bayar 1 juta dolar. Kira-kira apa yang anda lakukan dengan uang sebanyak itu?
Si Amrin Pembolos segera menjawab, "Tentu saja pertama-tama saya akan memperbaiki rem truk sialan itu!"
Advertisement