Dua Lelucon Santri: Lepas Keseimbangan, Saat Jantung Berdebar!
1. Jaga Keseimbangan, Jangan Kebablasan
- Hadis
Kita ikut ulama yang membolehkan dalam mengamalkan hadis dhaif. Tidak sampai ekstrim melarang apapun hadis dhaif, atau kebablasan sehingga hadis palsu pun diterima.
Cara mendeteksi hadis, sebelum membaca hadisnya, cek dulu nama Sahabat Nabi yang meriwayatkan, juga nama perawi akhir, seperti HR Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Baihaqi, Daraquthni, Dailami, Ibnu Asakir, dan sebagainya.
Khususnya menjelang awal Rajab ini akan banyak hadis tidak jelas akan berseliweran baik keutamaan Rajab, keutamaan Puasa Rajab dan sebagainya.
- Musik
Ulama kita membolehkan musik dengan ketentuan tidak ada yang diharamkan di dalamnya, seperti mabuk, mengumbar syahwat dan lainnya. Ada yang secara tegas mengharamkan musik dan bablas bermusik apapun bentuknya
- Kebangsaan
Status negara tidak mengharuskan nama Islam atau menggunakan sistem syariat Islam. Ada sebagian yang mewajibkan hal tersebut dan ada yang sangat anti dengan apapun yang berbau Islam.
- Tradisi
Kita menerima tradisi yang baik dan tidak bertentangan dengan hukum Agama. Ada yang sangat anti pada tradisi sehingga apapun dihukumi tasyabbuh. Ada pula yang tidak menghiraukan rambu-rambunya.
- Berat Badan
Kecuali berat badan istri. Sebab makin tinggi berat badan istri, berarti makin sukses keberhasilan suami membahagiakan istrinya.
Ha ha ha...
2. Dokter: Punya Riwayat Jantung Berdebar?
Beberapa pekan ini saya bolak-balik ke Puskesmas, karena proses pemanggilan calon jemaah haji ditangani oleh Puskesmas. Saya juga sudah menjalani pemeriksaan di Laboratorium milik Pemkot Surabaya di Gayungan, dekat Al Akbar. Alhamdulillah tergolong aman atau sehat.
Namun ada pemeriksaan lab tambahan. Katanya lebih akurat. Ternyata betul ada beberapa item daftar penyakit keturunan yang harus diwaspadai dan diatur pola makannya. Termasuk kesehatan jantung saya dicek lagi oleh salah satu dokter di Puskesmas.
Dokter tanya: "Punya Riwayat jantung berdebar?".
Saya jawab agak lama karena mengingat-ingat kapan tepatnya. "Ya, dokter, pernah".
"Kapan?" Tanya dokter.
Saya jawab: "Saat istri saya buka HP saya".
Bu dokter pun tertawa sambil bilang ke istri saya: "Pantengin terus HP suaminya, Bu. Biar Jantungnya tambah sehat".
Terima kasih untuk para petugas kesehatan di Puskesmas Gading, kawasan Tambaksari Surabaya. Mengantar calon jemaah haji supaya benar-benar sehat hingga sepulang dari tanah suci.
Demikian catatan Ust Ma'ruf Khozin
Advertisement