Dua Lelucon Para Pensiunan dan Teman Sekolah
Banyak orang tak memerhatikan orang-orang yang telah memasuki masa pensiun. Masa-masa yang biasanya telah dilupakan, atau pura-pura dilupakan karena cukup menjadikan 'trauma' bagi yang mengalaminya.
Tapi, justru di sinilah letak lucunya. Tentu saja, dengan menghadirkan lelucon terkait para pensiunan dan mereka yang berusia lanjut, kita pun akan sedikit bisa memahami anugerah Allah Ta'ala tentang usia.
Masih ingat Anita Rachman, seorang Pembaca Berita TVRI era 60-an dan 1980-an? Sekarang sudah berusia 78 tahun. Semoga tetap sehat.
Tapi, sebaiknya kita ikuti lelucon berikut.
1. Teman Sekolah
Pernahkah anda merasa menyesal ketika bertemu orang seusia anda dan dalam hati anda berpikir, “pasti saya tidak terlihat setua itu.”
Baiklah.. ini adalah pengalaman seorang perempuan bernama Ferina :
“Nama saya Ferina, ketika itu saya sedang duduk di ruang tunggu dokter gigi ku yang baru.”
Saya lihat papan di dinding tertulis sebuah nama, lengkap dengan sederet gelar spesialisasinya.
Tiba-tiba saya ingat sekitar 30 tahun yang lalu, di kelas sekolah menengahku, ada anak laki-laki tinggi semampai, tampan, berambut gelap, yang namanya persis sama dengan nama dokter itu.
Mungkinkah dokter ini adalah anak itu, yang dulu diam-diam aku pernah naksir padanya?
Namun setelah saya perhatikan dia, saya segera membuang pikiran itu. Tidak mungkin pria jelek, tuwek, dengan wajah melorot itu adalah dia. Bukan, orang ini terlalu tua untuk menjadi teman sekelasku.
Setelah dia selesai memeriksa gigi saya, iseng saya tanya, apakah dia pernah sekolah di Stanza, sekolahku dulu.
“Ya. Ya, saya pernah sekolah disitu.” dia menjawab dengan bangga.
“Kapan kamu lulus?” Saya bertanya lagi.
“Pada tahun 1987”, jawabnya. “Mengapa anda bertanya?”
“Berarti kamu ada di kelasku !!!!”, setengah berteriak saya berseru.
Dia menatapku dari dekat.
Kemudian si jelek, tuwek, si wajah melorot, itu malah bertanya padaku,
“Ibu dulu ngajar apa ya ?”
2. Para Pensiun Senyum Sejenak
Seorang perempuan cantik dan seksi sedang berenang.
Saat mendengar HP-nya berdering, dia tergesa-gesa naik dari kolam renang.
Tiba-tiba semua pengunjung melihat padanya sambil bersuit-suit.
Si perempuan lalu melihat ke bawah.
Astaga ... celana bikininya melorot... Hilang, tertinggal di kolam.
Untung di dekat situ ada tumpukan papan peringatan.
Dengan tergesa-gesa, dia asal ambil papan untuk menutupinya.
Pengunjung tambah berteriak-teriak. Ternyata tulisan di papan:
"Hanya laki-laki boleh masuk".
Si perempuan cepat-cepat buang papan itu dan mengambil papan yang lain.
Pengunjung makin riuh, karena di papan tertulis:
"Dewasa Rp 50.000
Anak-anak Rp 25.000
Rombongan Rp 30.000"
Aduuuh!!! ...si perempuan cepat menyambar papan yang lain lagi.
Eee.....suitan makin hebat.
Ternyata tulisan di papan:
"Kedalaman 2 meter".
Frustrasi, cepat-cepat dia sambar lagi papan yang lain.
Pengunjung makin riuh....
Dia pun membacanya, terus pingsan...!!!
Ternyata, di papan itu tertulis:
PENSIUNAN GRATIS
Ha ha ha....
Advertisement