Dua Korban Kebakaran Kontainer Dioperasi di PHC
Dua dari tujuh korban kebakaran truk kontainer di Depo Tanto II, Surabaya menjalani perawatan di Rumah Sakit PHC Surabaya.
Keduanya dirawat intens di ruang ICU. Mereka adalah Mahendra Satria Puntadewa, 25 tahun, warga Pesapen Tengah 44 Surabaya dan Muhammad Yusuf, 28 tahun, warga Dupak Bangun Rejo III/33 Surabaya.
Dokter jaga Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit PHC Surabaya, Dr Ratih Dyah Pitaloka mengatakan keduanya akan menjalani operasi sekitar pukul 16.00 WIB.
Dua korban itu harus menjalani operasi, dikarenakan satu korban mengalami luka pendarahan pada otak, sementara satu korban lagi ada luka pada bagian tangannya.
"Semua dalam keadaan sadar dan bisa diajak komunikasi. Penanganan kami meliputi triase merah untuk dua orang korban yang mengalami pendarahan di otak dan triase kuning yang kami tangani menggunakan penanganan terapi konservatif," kata Ratih.
Lebih lanjut, Ratih memastikan para korban akan ditangani secara komprehensif setelah pihak PT Tanto Intim Line mendatangi rumah sakit.
Sementara keempat korban lainnya dirawat di ruang rawat inap karena mengalami luka ringan di beberapa bagian tubuhnya.
Kata Ratih, tidak ada korban yang tertembus besi pada bagian kepalanya. "Ada luka robek, tapi tidak sampai tembus. Ya karena efek dari ledakan kecelakaan tersebut yang membuat beberapa korban mengalami luka terkena serpihan dan terpental," katanya.
Diketahui sebelumnya, sebuah truk kontainer terbakar di Depo Tanto I, Perat Barat, Kota Surabaya, Jumat 20 Desember 2019. Truck kontainer dengan plat nomer L 9795 N tersebut berisi muatan mebel.
Kejadian sekitar pukul 09.00 WIB. Beruntung, petugas pemadam cepat dan tanggap menuju lokasi. Sekitar pukul 10.15 WIB, api berhasil dipadamkan.
Akibat insiden tersebut, sebanyak tujuh orang harus mendapat perawatan karena alami luka. Mereka dirawat di RS PHC Surabaya.
Saat ini Polres Tanjung Perak tengah menyelidiki kebakaran ini. Hingga saat ini belum ada keterangan dari pihak kepolisian terkait penyelidikan kasus kebakaran ini.
Advertisement