Dua Kisah Hikmah, Orang Suka Berangan dan Tawakkal atas Rezeki
Dalam khazanah Islam, terutama tradisi tasawuf, terdapat kisah-kisah yang mengharukan sekaligus menjadi pelajaran penting. Menjadi hikmah dalam kehidupan yang bisa kita pelajari.
Di antaranya tertuang dalam Kitab An-Nawadir yang berkisah tentang "Perumpamaan bagi Orang yang Suka Berangan-Angan" dan "Tawakkal kepada Allah atas Rezeki" berikut:
1. Perumpamaan bagi Orang yang Suka Berangan-Angan
Dikisahkan, seseorang berlari kencang karena ada harimau,
Hingga, ia terjatuh ke dalam sebuah sumur bersamaan dengan harimau itu juga Di dalam sumur, harimau melihat seekor beruang.
“Berapa lama engkau di sini?” tanya harimau kepada beruang.
“Sudah berhari-hari. Hampir saja, lapar membunuhku,” jawab beruang.
“Baiklah, kalau begitu kuta makan manusia ini. Niscaya, lapar kita akan hulang,” ungkap harimau.
“Apabila lapar datang lagi, apa yang harus kita perbuat? Menurutku, sebaiknya kita bersumpah tidak akan menyakiti manusia ini, agar ia bisa membebaskan kita dari sini. Sebab, ia lebih bisa merekayasa daripada kita,” kata beruang.
Kedua binatang buas itu pun bersumpah tidak akan menyakiti manusia. Hingga akhirnya, mereka semua selamat dari lubang sumur tersebut.
Berdasarkan kisah tersebut, dapat diketahui, pandangan beruang lebih sempurna daripada pandangan harimau.
Tawakkal kepada Allah Ta'ala atas Rezeki
AIkisah, orang-orang dari kota Asya'ri, yaitu Abu Musa, Abu
Malik, dan Abu Amir pergi bersama-sama kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam (SAW). Di tengah perjalanan, mereka kehabisan bekal. Maka, mereka mengirimkan seseorang kepada Rasulullah SAW untuk memintakan bekal kepada mereka. Ketika sampai di rumah Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, utusan itu mendengar beliau bersabda dari firman Allah Subhanahu wa-ta'ala (SWT):
Artinya
“Dan, tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya..." (OS. Huud (11): 6).
Dalam hati, utusan itu berkata, “Orang-orang itu sama sekali tidak percaya kepada Allah Swt.” Akhirnya, utusan tersebut langsung kembali, tidak masuk menemui Rasulullah Saw.
Setelah bertemu kembali dengan mereka, utusan tersebut berkata, “Bergembiralah kalian, telah datang kepada kalian suatu pertolongan."
Mereka menyangka bahwa orang yang diutus tersebut telah memberi tahu kepada Rasulullah Saw. Selang beberapa waktu, dua orang datang membawa mangkuk yang penuh dengan roti dan daging. Mereka ditawari, dan makan sesuka hati.
Selanjutnya, sebagian berkata kepada yang lain, “Kembalikan sisa makanan ini kepada Nabi.”
Lalu, mereka melanjutkan perjalanan menuju Rasulullah Saw. Sesampainya di rumah Rasulullah SAW, mereka berkata, “Wahai Rasulullah, kami belum pernah melihat makanan yang lebih enak dan baik daripada makanan yang engkau kirim kepada kami.”
“Aku tidak mengirim makanan bagi kalian,” jawab Rasulullah SAW.
Mereka agak kaget. Kemudian, mereka menceritakan bahwa telah mengutus seseorang untuk meminta makanan kepada Rasulullah SAW. Mendengar hal itu, Rasulullah SAW. bertanya kepada utusan tentang yang ia lakukan.
Lalu, beliau berkata, “Itu adalah rezeki Allah SWT. untuk kalian. Sehingga, kalian makan dengan kenyang,”
Semoga kita menjadi hambaNya yg tawakkal atas anugerahNya. Amin.
Dzikir Pagi
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ.
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Tambahkan Sayyidul Istighfar:
اللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لآ إِلٰهَ إِِلآّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَ أَبُوْءُ بِذنْبِي، فَاغْفِرْلِيْ ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إلاَّ أَنْتَ
Yang mau baca artinya juga tak dilarang:
“Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau sudah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan berusaha selalu ta’at kepada-Mu, sekuat tenagaku Yaa Allah. Aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan yang kuperbuat. Kuakui segala nikmat yang Engkau berikan padaku, dan kuakui pula keburukan-keburukan dan dosa-dosaku. Maka ampunilah aku ya Allah. Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Jangan lupa Shalawat Fatih
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .
Semoga hari ini lebih baik dari hari sebelumnya
زيني الياس
Advertisement