Dua Kereta Api Tabrakan di Pakistan, 33 Penumpang Meninggal
Sedikitnya 33 penumpang tewas dan lebih dari 120 penumpang lainnya terluka, akibat tabrakan dua rangkaian kereta api di Pakistan, hari Senin pagi. Kecelakaan dahsyat ini terjadi di dekat kota Dharki, Provinsi Sind, yang terletak sekitar 440 km utara kota terbesar di Pakistan, Karachi.
Dua rangkaian kereta penumpang itu adalah KA Millat Express yang tergelincir, tak lama kemudian ditabrak KA Sir Syed Express yang menabraknya dengan keras. Saat ini penyelamatan dan evakuasi korban masih berlangsung untuk menemukan korban selamat yang terperangkap di puing-puing.
“Jumlah mayat telah meningkat menjadi 33, sementara jumlah yang terluka mendekati 120,” kata pejabat kesehatan senior Dr Manzoor Jakhrani seperti dikutip Al Jazeera di Pakistan Pekerjaan penyelamatan sedang berlangsung di lokasi dan sedang dalam "tahap akhir", katanya.
Puing-puing akibat tabrakan itu berserakan di trek. Para petugas penyelamat menggunakan derek dan peralatan lain untuk mencoba dan mencapai mereka yang terjebak di dalam.
Kronologi kecalakaan, delapan gerbong kereta api Millat Express yang menuju utara tergelincir di dekat Dharki. Pada saat hampir bersamaan, kereta [penumpang lainnya penumpang lainnya, Sir Syed Express yang menuju selatan kemudian menabrak kereta yang yang tergelincir itu. Tak ayal kecelakaan itu menimbulkan suara menggelar, kata Razzaq Minhas, pejabat pejabat setempat.
PM Imran Khan
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengaku kaget dan sedih mendengar kecelakaan itu, dan memerintahkan Menteri Perkeretaapian Azam Swati untuk segera mencapai lokasi kecelakaan pada hari ini juga.
"Saya telah meminta menteri perkeretaapian untuk mencapai lokasi dan memastikan bantuan medis untuk yang terluka dan dukungan untuk keluarga yang meninggal," kata Imran Khan yang juga memerintahkan investigasi penyebab kecelakaan itu.
Militer Pakistan mengatakan telah mengirim helikopter penyelamat, ambulans dan kru pencarian dan penyelamatan khusus ke lokasi kecelakaan.
"Sumber daya insinyur dipindahkan untuk melakukan pekerjaan bantuan dan penyelamatan yang diperlukan," kata pernyataan militer. “Tim Insinyur Khusus Angkatan Darat sedang diangkut dengan helikopter dari Rawalpindi ke lokasi kejadian untuk mempercepat upaya pertolongan dan penyelamatan,” tambahnya.
Sistem perkeretaapian Pakistan yang terhitung kuno telah mengalami banyak kecelakaan dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah secara rutin telah berinvestasi, meskipun tidak besar, untuk memelihara rel dan sistem sinyal.
Kecelakaan mengerikan terakhir terjadi 2019, yang menyebabkan 73 orang tewas setelah terjadinya ledakan tabung gas dan kebakaran di atas kereta penumpang yang penuh sesak, di dekat kota Liaquatpur. (nis)