Dua Kali Gagal Finis, Bagnaia Menatap MotoGP Catalunya dengan Rasa Penasaran
Pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia fokus menatap grand prix di Catalonia dan di Mugello untuk mengejar ketertinggalan dari sang pemimpin klasemen, Jorge Martin.
Ada selisih 38 poin di klasifikasi umum dan sang juara bertahan tahu dia harus bereaksi.
Tahun ini, pembalap Spanyol itu lebih konsisten dan kuat, dan masih ada lawan lain yang tidak bisa dianggap remeh. Marc Marquez yang mulai menemukan kecepatan dan stabilitasnya di atas Desmosedici ‘23.
Pecco juga menyimpan rasa penasaran terhadap sSirkuit Catalonia karena gagal finis dalam dua balapan panjang terakhir yang digelar di trek Catalan akibat kecelakaan. Sehingga dia berharap mendapatkan hasil yang sangat berbeda kali ini.
"Saya ingin bisa mencapai setidaknya tikungan ketiga. Tahun lalu saya sangat kuat dan saya tahu saya bisa bertarung dengan Aprilia, saya punya potensi untuk berhasil dan kemudian kecelakaan terjadi. Mari kita lihat bagaimana tahun ini berjalan, saya pikir motor baru dapat membantu kami. Aprilia pastinya akan menjadi motor yang harus dikalahkan," ujar Pecco dikutip dari Corsedimoto.com.
Jika pada tahun 2022 tabrakan di start disebabkan oleh kesalahan Takaaki Nakagami, pada tahun 2023 dia mengalami selip dan terpelanting ke aspal.
Kecelakaan yang mengerikan karena kakinya ditabrak oleh Brad Binder dan berisiko tertabrak oleh pengendara lain. Namun, apa yang terjadi kemudian tidak memengaruhinya karena terbukti ia berhasil memenangkan banyak balapan lainnya.
“Tahun lalu saya mengalami salah satu kejatuhan terburuk dalam karir saya, itu tidak terduga dan merupakan pukulan besar. Itu tidak mudah, tapi ini adalah pertarungan yang telah saya jalani pada tahun 2023. Saya tahu mengapa saya jatuh dan saya yakin tidak akan ada berdampak buruk pada akhir pekan saya."
Meski tak mencapai garis finis, Bagnaia sudah menunjukkan daya saingnya di Barcelona. Kecepatan yang ditunjukkan dalam latihan bebas menandakan bahwa dia sangat cepat. Pada tahun 2023 ia hanya membalap di Sprint, finis kedua di belakang Aprilia yang dikendarai Aleix Espargaro.
Kita lihat saja apakah tahun ini dia mampu membalas kegagalan itu dibandingkan dengan apa yang terjadi dalam dua tahun terakhir.