Dua Juta Pengungsi Bertebaran di Eropa, Akibat Perang Ukraina
Jumlah pengungsi yang melarikan diri dari Ukraina telah mencapai 2 juta, kata kepala badan pengungsi PBB (UNHCR) Filippo Grandi, Selasa 8 Maret 2022.
Ini merupakan krisis pengungsi yang tumbuh paling cepat di Eropa sejak Perang Dunia II.
Grandi menambahkan bahwa gelombang kedua pengungsi dari Ukraina kemungkinan akan lebih rentan daripada gelombang pertama.
“Jika perang berlanjut, kami akan mulai melihat orang-orang yang tidak memiliki sumberdaya dan tidak memiliki koneksi,” katanya pada konferensi pers di Oslo.
“Itu akan menjadi situasi yang lebih kompleks untuk dikelola bagi negara-negara Eropa ke depan,” ujarnya dikutip dw.com.
Ia menambahkan bahwa “lebih banyak solidaritas” akan dibutuhkan di Eropa dan sekitarnya.
Pada hari Selasa, koridor aman pertama yang memungkinkan evakuasi warga sipil keluar dari Sumy dibuka, pejabat Ukraina mengonfirmasi.
Kementerian Pertahanan Rusia telah mengumumkan rute dari total lima kota.
Sebaran pengungsi
Sekitar 1,2 juta pengungsi dari Ukraina telah melarikan diri ke Polandia, termasuk 141.500 pada hari Senin saja, kata Penjaga Perbatasan Polandia pada hari Selasa.
Negara-negara tetangga lainnya juga menyambut sejumlah besar pengungsi Ukraina. Hungaria telah menerima 191.348 dan Slovakia 140.745, sementara Rusia menerima 99.300 dan negara-negara Eropa lainnya telah menerima 210.239, menurut data terbaru PBB pada hari Selasa.
Jepang telah mengumumkan rencananya untuk menerima pengungsi dari Ukraina dan sejauh ini telah mengizinkan delapan orang masuk ke negara itu, kata pemerintah di Tokyo, Selasa.
Komite Penyelamatan Internasional (IRC) mengatakan kepada DW bahwa dampak perang di Ukraina akan membutuhkan solusi kemanusiaan jangka panjang untuk mendukung arus masuk pengungsi yang tinggi.
“Bahkan jika (perang) dihentikan sekarang, akan ada sejumlah besar kebutuhan kemanusiaan baik di dalam Ukraina yang akan membuat orang ingin pergi untuk mencari keselamatan,” kata Nancy Dent, Pejabat Komunikasi Global Senior untuk IRC.
“Ini bukan situasi yang akan diperbaiki dalam waktu dekat.”
Dia menambahkan: “Kami membutuhkan orang untuk mendapatkan jaminan akses ke pekerjaan, dapat menyewa rumah, untuk memastikan mereka benar-benar dapat berdiri di atas kaki mereka sendiri lagi.”
Di luar dukungan fisik, “dukungan trauma yang mereka perlukan juga sangat besar,” kata Dent.