Dua Janji Pribadi, Ustadz Shamsi Ali: Mencari Siapa pun yang Saya Dholimi
"Saya akan mencari dan mengingat siapa saja yang pernah saya zholimi, sakiti, rampas haknya, atau bebani dirinya dalam bentuk apapun". Ustadz Shamsi Ali
Pada bagian akhir tulisan ustadz Shamsi Ali, kita diajak untuk musabah diri sebelum memasuki Ramadhan. Udara NY - Dubai, 7 Mei 2018. Berikut penuturan tentang pengalaman pribadi Presiden Nusantara Foundation khusus untuk ngopibareng.id:
Saya ingin akhiri dengan menyampaikan dua janji pribadi kepada diri sendiri di bulan Ramadhan ini. Janji ini Saya sampaikan dengan harapan bisa diambil sebagai pengingat, atau bahkan diambil juga sebagai janji atau komitmen pribadi masing-masing.
Pertama, di bulan ini saya akan mencari waktu-waktu yang pas untuk sendirian hanya bersama Allah, Penciptaku. Tarawih berjamaah bagus, buka puasa bersama bagus. Semua memiliki nilai tambah dan pahala besar.
Tapi akankah itu mempengaruhi kehidupan ruhiyahku? Akankah itu menumbuhkan jiwa kedekatan (taqarrub) dengan Allah Yang Maha Rahman?
Saya hanya ingin masa-masa intim bersama Tuhanku. Memuji, bertasbih, membesarkan AsmaNya, bahkan bercakap menyampaikan keluhan-keluhan pribadi. Bahkan akan kucari masa untuk meminta yang terbaik dan sebanyak-banyaknya dari Dia yang memiliki langit dan bumi.
Kedua, saya akan mencari dan mengingat siapa saja yang pernah saya zholimi, sakiti, rampas haknya, atau bebani dirinya dalam bentuk apapun. Saya sadar bahwa ampunan Tuhan dalam hal yang bersentuhan dengan orang lain tidak diberikan kecuali melalui orangnya.
Dan yang lebih penting Saya sadar bahwa boleh jadi ada orang yang sebenarnya secara ritual tiada alasan untuk tidak masuk syurga.
Shalatnya hebat, puasanya hebat, umrah berkali-kali, dan banyak lagi. Tapi mereka tidak jadi masuk syurga karena terhalangi oleh dosa-dosa kepada sesama manusia.
Oleh karenanya di bulan ini saya akan lapangkan dada, besarkan hati untuk memaafkan semuanya. Tapi yang terpenting adalah akan belajar rendah hati untuk meminta maaf kepada siapa saja yang pernah, baik sengaja atau tidak, saya sakiti atau zholimi.
Dan saya mau memulai itu kepada semua yang membaca tulisan ini. Semoga!
Advertisement