Dua Jam di Sumur, Jenazah Bayi di Banyuwangi Akhirnya Dievakuasi
Proses evakuasi bayi yang dibuang ke dalam sumur, Jumat 10 September 2021 berlangsung dramatis. Tim dari Basarnas sempat kesulitan untuk mengevakuasi jenazah bayi berusia 8 bulan dalam kandungan itu.
Kendala utama proses evakuasi adalah dalamnya sumur dan pencahayaan di dalam sumur. Proses evakuasi berlangsung lebih dari dua jam. Bayi tersebut baru berhasil dievakuasi sekitar pukul 16.30 WIB.
Pantauan Ngopibareng.id, proses evakuasi harus dilakukan dua kali. Petugas yang turun ke dasar sumur menggunakan tabung oksigen untuk mengantisipasi minimnya oksigen di dasar sumur. Pada proses evakuasi pertama, petugas tidak mendapatkan hasil. Karena lampu senter di kepala tidak mampu menerangi di dalam sumur. Sehingga petugas yang turun ke sumur harus keluar sumur tanpa hasil.
“Kendalanya, korban (bayi) sudah masuk ke dasar sumur dengan kedalaman air sekitar 1 meter,” jelas Koordinator Pos Basarnas Banyuwangi Wahyu Setya Budi, Jumat, 10 September 2021.
Sekitar 30 menit kemudin tim kembali turun. Sebelum petugas evakuasi diturunkan ke dalam sumur, lebih dulu diturunkan tangga untuk mempermudah proses pencarian di dalam sumur. Selain itu, petugas juga menyiapkan penggaruk dari besi untuk mempermudah pencarian bayi di dasar sumur.
Proses pencarian kedua di dalam sumur ini tidak berlangsung mudah. Butuh waktu kurang lebih satu jam sampai akhirnya bayi tersebut berhasil ditemukan. Diduga kuat bayi sudah masuk ke rongga yang berada di dasar sumur.
Begitu ditemukan, bayi tersebut langsung dimasukkan dalam kantong plastik yang sudah disiapkan. Selanjutnya bayi berjenis kelamin laki-laki itu dibawa menuju kamar jenazah RSUD Blambangan.
“Akhirnya bayi berhasil kita evakuasi,” beber Wahyu.
Dia menambahkan, selain karena posisi bayi yang berada di dasar air sumur, ke dalam sumur yang mencapai 12 meter juga menjadi kendala tersendiri. Proses evakuasi harus dilakukan dengn hati-hati untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kondisi di dalam sumur gelap karena penerangan di dalam sumur kurang,” pungkasnya.
Sebelumnya, seorang gadis muda diduga melahirkan bayi di kamar mandi tempat praktik dokter umum di Desa Dadapan, Kecamatan Kabat, Banyuwangi. Mulanya gadis ini membuang bayinya di tempat sampah. Namun akhirnya bayi tersebut dibuang ke sumur di belakang tempat praktik dokter tersebut.
Gadis muda itu datang ke dokter dengan mengaku nyeri perut. Begitu datang dia langsung minta izin ke kamar mandi. Dia berada di dalam kamar mandi sekitar 20 menit. Setelah dari kamar mandi, dokter kemudian memeriksanya. Saat itu tingkahnya aneh, karena selalu berbaring dalam posisi miring seperti menyembunyikan bagian perutnya.