Dua Isu Kemanusiaan, Indonesia Siap Bantu Afganistan
Presiden Joko Widodo menyampaikan pandangannya mengenai perkembangan isu kemanusiaan di Afganistan yang terus memburuk dalam Sesi Retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-13 Asia Europe Meeting (ASEM).
Melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Presiden akan mendorong mitra ASEM untuk memberikan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Afganistan.
"Indonesia sendiri juga berkomitmen untuk memberikan bantuan kemanusiaan termasuk peningkatan kapasitas di Afganistan," kata Menlu Retno dalam keterangan pers secara virtual, Sabtu 27 November 2021.
Dua Isu Penting Kemanusiaan
Selain isu kemanusiaan, Jokowi juga menyoroti dua isu utama di Afganistan yang menjadi perhatian Indonesia, diantaranya isu pemberdayaan perempuan dan kerja sama antara ulama.
1. Isu Pemberdayaan perempuan
Pada isu pemberdayaan perempuan, Presiden menyampaikan di hadapan 50 kepala negara bahwa Indonesia ingin berkontribusi agar janji Taliban mengenai penghormatan hak-hak perempuan dapat dipenuhi.
Presiden juga menyatakan bahwa Indonesia siap memanfaatkan Indonesia-Afganistan Women Solidarity Network untuk kerja sama pemberdayaan perempuan.
Kemudian, Indonesia juga siap memberikan beasiswa pendidikan bagi para perempuan Afganistan. "Intinya beliau menyampaikan kesiapan Indonesia untuk melanjutkan komunikasi dengan berbagai pihak untuk isu Afganistan dan terus memberikan komitmen membantu rakyat Afganistan," jelas Retno.
2. Kerja Sama Antarulama
Ulama memiliki peran dan kedudukan penting di masyarakat. Pada tahun 2018 lalu, Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan Trilateral Ulama's Meeting antara ulama-ulama Afganistan-Pakistan-Indonesia yang pada saat itu ditujukan untuk mendukung proses perdamaian.
"Untuk itu, Indonesia siap memfasilitasi dialog antara ulama termasuk ulama Afganistan," tambah Retno.