Dua Inovasi Banyuwangi Top 99 Kompetisi Layanan Publik Sinovik
Inovasi Homestay Naik Kelas dan Pasar Pelayanan Publik masuk dalam Top 99 ajang kompetisi Sistem Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik).
Dua inovasi itu berhasil menyisihkan ribuan inovasi daerah lain dalam ajang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) Banyuwangi ini.
Dalam pengumuman yang dikeluarkan Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan RB dua inovasi Banyuwangi masuk dalam Top 99 dari total 2.454 inovasi yang masuk dalam ajang ini.
Dua inovasi ini akan mengikuti babak presentasi dan wawancara virtual di hadapan tim juri pada 24 Juni 2022 mendatang untuk kemudian dipilih menjadi Top 45 Sinovik 2022.
"Ini menjadi motivasi kami untuk terus menghadirkan inovasi yang menyejahterakan masyarakat," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Jumat, 17 Juni 2022.
Homestay Naik Kelas merupakan inovasi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi untuk meningkatkan kualitas SDM, sarana prasarana, serta jumlah kunjungan homestay.
Program ini diwujudkan dalam bentuk pelatihan SDM, tata kelola homestay, pembuatan standarisasi dan klasifikasi homestay, dukungan CSR, hingga bantuan promosi homestay secara online.
Ipuk menambahkan, Lewat program Homestay Naik Kelas, Pemkab berupaya mendorong tumbuhnya ekonomi masyarakat melalui pengembangan usaha akomodasi homestay yang sesuai standar.
"Kita buatkan standar untuk fasilitas dan pelayanan di homestay. Sehingga fasilitas dan pelayanan mereka bisa bersaing, tidak kalah dengan hotel," jelasnya.
Untuk memberikan nilai tambah, pelaku usaha homestay diedukasi untuk membikin paket wisata experience sesuai dengan kondisi wilayahnya. Diantaranya wisata petik kopi, petik buah naga, membatik, dan sebagainya.
"Bahkan kami juga bantu pemasarannya melalui media sosial untuk mendongkrak jumlah kunjungannya," ujarnya.
Melalui inovasi ini, jumlah homestay sesuai standar klasifikasi terus mengalami peningkatan. Pada 2018 terdapat 24 unit berkembang menjadi 204 unit di tahun 2021.
Rinciannya, homestay kelas standar dari 24 unit menjadi 139 unit, homestay kelas 1 berkembang dari 0 unit menjadi 55 unit, dan homestay kelas 2 dari 0 unit menjadi 10 unit.
Jumlah kunjungan homestay pun mengalami peningkatan. Pada 2018 jumlah kunjungan homestay tercatat hanya 998 kunjungan. Meningkat pesat di tahun 2019 menjadi 4.999 kunjungan.
Angka ini kemudian turun di angka 3.476 pada tahun 2020 dan 3.237 pada tahun 2021 akibat pandemi covid-19.
Berikutnya, inovasi Pasar Pelayanan Publik merupakan inovasi yang mengintegrasikan unit pelayanan publik dengan Pasar tradisional.
Di Banyuwangi, saat ini terdapat dua pasar pelayanan publik, yakni di pasar Genteng dan Pasar Rogojampi. Inovasi ini merupakan yang pertama di Indonesia.
Sambil berbelanja, masyarakat bisa mengurus berbagai dokumennya mulai administrasi kependudukan hingga perijinan usaha. "Sehingga warga bisa mengurus dokumen sembari berbelanja," katanya.
Advertisement