Dua Humor Gus Dur soal Teroris, Menteri pun Menakuti Rakyat
Humor dan lelucon menjadi sarana untuk melakukan kritik, sekaligus sindiran. Tentu, sindiran yang membangun untuk kepentingan perbaikan bersama.
KH Abdurrahman Wahid di antara tokoh dunia yang menjadikan humor sebagai alat menyampaikan kritik dan sindiran itu.
Soal aksi terosis yang mencekam, Gus Dur mempunyai humor yang cukup elok untuk disimak.
1. Kematian Seorang Teroris
Gus Dur pernah ditanya oleh seorang wartawan terkait maraknya ‘pengantin’ bom bunuh diri atau pelaku terorisme.
Sebab dalam pandangan masyarakat umum, bagaimana bisa dikatakan syahid dan mendapat bidadari surga jika manusia tak berdosa ikut menjadi korban.
“Gus, menurut Anda, betulkah para pengebom itu mati syahid dan bertemu bidadari di surga?” tanya seorang wartawan.
“Memangnya sudah ada yang membuktikan?” tanya balik Gus Dur.
“Tentu saja belum kan, ulama maupun teroris itu kan belum pernah ke surga,” sergah Gus Dur lagi.
“Lalu, apakah benar mereka tergolong mati syahid, Gus?” wartawan lain menimpali.
“Mereka itu yang jelas bukan mati syahid, tetapi mati sakit. Kalau pun mereka masuk surga, mereka akan menyesal bertemu bidadari,” jawabnya.
“Kenapa Gus?”
“Karena kepalanya masih tertinggal di dunia dan ditahan oleh polisi,” seloroh Gus Dur.
Sumber: Buku “The Wisdom of Gus Dur: Butir-butir Kearifan Sang Waskita”, Ahmad F (Imania, 2014)
2. Teroris Telah Jadi Menteri
Tak hanya mengeluarkan humor biasa, KH Abdurrahman Wahid sering menyelipkan sindiran di sela-sela humor yang diceritakannya. Seperti humor tentang teroris dan menteri.
Dalam buku Tertawa Bersama Gus Dur: Humornya Kiai Indonesia, dituliskan saat membuka acara konsolidasi nasional PKB di Hotel Saripan Pasific, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Ahad, 29 Januari 2006, Gus Dur memberikan sambutan. Ia mengomentari berbagai hal yang terjadi di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Dari sekian banyak yang dikomentari, Gus Dur membahas soal teroris-teroris di Indonesia. Menurut Gus Dur, aksi teroris saat ini sudah tidak ada lagi.
"Kenapa demikian? Karena semua teroris sudah jadi menteri,” kata Gus Dur disambut tawa hadirin.
"Siapa teroris yang jadi menteri itu. Mereka adalah yang dulu pekerjaannya menakuti rakyat Indonesia," kata Gus Dur lagi yang disambut tepuk tangan hadiri.
Advertisement