Dua Humor Gus Dur: Saat Uni Soviet Runtuh dan India Bikin Malu
KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur adalah cendekianwan Muslim yang terkenal sangat cerdas dan jenaka. Pernah menjadi orang nomor 1 di Republik Indonesia. Menjadi Presiden RI keempat yang menjabat selama periode 1999 hingga 2001. Waktu yang singkat sebelum ia dilengserkan tanggal 23 Juli 2021.
Kisah Gus Dur selalu menjadi refleksi penting di tengah perang Rusia-Ukraina. Kata kiamat yang disajikan Presiden Putin membahayakan peradaban dunia. Inilah yang mengkhawatirkan kita semua.
Namun di tengah ketegangan psikis yang membikin hangatnya dunia, humor menjadi peneduhnya. Selama hidup, sosok Gus Dur terkenal sebagai kiai nyentrik. Ia sangat fenomenal di kalangan santri dan sosok humoris yang selalu mengundang tawa.
Sebelum pecahnya perang Rusia-Ukraina, Gus Dur pernah berbicara tentang Uni Soviet. Gus Dur yang membuat kata pengantar buku Mati Ketawa Cara Rusia itu menceritkan tentang situasi Rusia pasca bubarnya Uni Soviet. Dalam buku Mati Tertawa Bareng Gus Dur, berkisah berikut:
Saat Uni Soviet Hancur
Pada 1991 saat itu Rusia porak poranda. Sosialisme hancur, dan para birokrat tidak punya pengalaman mengelola sistem ekonomi pasar bebas.
Di era sosialisme rakyat sering antre untuk mendapatkan macam-macam kebutuhan pokok. Namun, semua kebagian jatah meski harus rela antre.
Saat itu ada seorang aktivis sosial berkeliling Kota Moskow untuk mengamatai bagaimana sistem bekerja. Di sebuah antrean roti ia melihat banyak orang tidak kebagian lalu dia membuat catatan di bukunya: "Roti Habis".
Di antrean bahan bakar kejadian serupa terjadi. Ia pun menulis catatan lagi: “Bahan Bakar Habis:.
Situasi serupa terjadi di antrean sabun. Banyak rakyat yang tidak kebagian. Si aktivis itu pun mencatat lagi di bukunya: “Sabun Habis”.
Namun, tanpa disadari seorang intel KGB menguntit. “Hei bung! dari tadi kamu sibuk mencatat-catat terus, apa sih yang kamu catat?”
Aktivis itu pun mengaku sedang melakukan penelitian tentang kemampuan pemerintah dalam mendistribusikan barang bagi rakyat.
“Untung kamu ya, sekarang sudah jaman reformasi. Kalau dulu, kamu sudah ditembak,” kata intel tersebut sembari ngeloyor pergi.
Bukannya takut, aktivis itu pun mencatat di bukunya: “Peluru juga habis!”
Tentang Kencing India
pada suatu hari Presiden Uni Sovyet, Leonid Breznev, diundang Indira Gandhi berkunjung ke India.
Adanya kesamaan ide sosialis itu mereka jadi sangat erat. Keakraban keduanya membuat mereka duduk berdua dalam satu kendaraan —dari Bandara menuju pusat pemerintah India di New Delhi.
Nah, baru dalam perjalanan dari Bandara India, ketika hendak memasuki New Delhi, Breznev melihat banyak orang yang kencing di pinggir jalan. Maka, pemimpin dunia sosialis itu berkata kepada Indira Gandhi.
"Di Moscow, Anda tak akan menemukan orang-orang kencing seenaknya di pinggir jalan,'' tukas Breznev. Mendengar itu kontak Indhira Gandhi tertunduk malu. Dia tak bisa bicara apa-apa lagi. Dia pun terdiam tak membantahnya.
Namun, di kemudian hari setelah kunjungan ke India tersebut, kinii ganti Breznev mengundang Indhira Gandhi ke Uni Soviet. Seperti yang dilakukan di India, Breznev juga memperlihatkan keramahan kepada Indira Gandhi.
Dan sama ketika berkunjung ke India, sejak dari Bandara, Breznev-Gandhi duduk dalam satu mobil. Dan, begitu memasuki Moscow, Indira melihat-lihat ke luar. Kini pandangan matanya tertancap pada seseorang yang berdiri di pinggir jalan.
Melihat pemandangan itu, tiba-tiba Indira Gandhi memekik: "Breznev! Look what I find here!’' teriaknya sembari menunjuk orang yang berdiri di pinggir jalan. Breznev tetu saja terkejut, namun dia kemudian mengikuti saja arah telunjuk Indira Gandhi.
Dan kini gantian, muka Breznev berubah merah padam ketika melihat pemandangan itu. Mengapa? Ternyata ada seseorang sedang kencing seenaknya di pinggir jalan di Moscow. "Memalukan sekali!..," jerit Breznev dalam hati.
Maka dengan serta merta, Breznev memerintahkan konvoi kendaraan kepresidenan berhenti. Dan kepada pengawalnya, Breznev memerintahkan penangkapan laki-laki yang kencing seenaknya di pinggir jalan. Dan, baginya itu dilakukan di Moscow! Bukan Siberia!
Sebagaimana biasa, pasukan pengawal segera bergerak cepat. Lelaki yang kencing itu dikepung dan hendak ditangkap. Tetapi, Breznev (dan mungkin juga Indira yg duduk di sampingnya) menjadi keheranan. Sebab, pasukan pengawal presiden Uni Sovyet itu tidak melalukan penangkapan.
Adanya keanehan itu, dengan sedikit sungkan para pengawal itu melaporkan kepada Breznev: ‘"Maaf Kamerad, tokoh yang kencing di pinggir jalan itu tak berani kami tangkap," lapor sang komandang pengawal kepresidenan.
Karena menanggung malu kepada Indira Gandhi yang kini mulai senyam-senyum dengan senang di sampingnya, Breznev membentak: "Mengapa tidak berani?!!!!!" tukasnya geram.
Maka dengan ekpresi wajah kecut karena ketakutan, komandan pengawal itu kemudian menjawab: "Sebab, yang kencing di pinggir jalan itu adalah Dubes India."