Dua Hari Jelang Ramadan, Pedagang Mengeluh Sepi Pembeli
Menjelang bulan Ramadan yang jatuh pada 25 April 2020, para pedagang di sejumlah pasar di Surabaya sepi pembeli. Hal itu dikeluhkan oleh para pedagang yang sehari-hari berjualan.
Dari pantauan Ngopibareng.id, Rabu 22 April 2020 pasar Pucang Anom, Surabaya, hanya terlihat segelintir pembeli yang bertransaksi dengan pedagang sejak pukul 10.00 hingga 11.00.
“Sekarang ini tidak ada yang ramai. Semua sepi, tidak ada orang yang beli. Banyak penurunan penjualan,” keluh Maisaroh, penjual sayur di Pasar Pucang.
Pemandangan ini berbeda dengan hari-hari menjelang puasa Ramadan di tahun sebelumnya. Pada tahun lalu misalnya, pasar menjadi tempat yang paling ramai diserbu warga ketika puasa tingga dua hari lagi. Mereka berbelanja kebutuhan pokok menjelang Ramadan.
Salah satunya untuk menjalankan tradisi masyarakat Jawa yakni Megengan. Megengan sendiri merupakan tradisi mengantar kue apem dan beberapa makanan lainya kepada tetangga atau saudara.
Megengan biasanya dilakukan dua hari menjelang puasa Ramadan. Sebelum pandemi Covid-19, dalam suasana megengan seperti saat ini, pasar menjadi ramai karena masyarakat akan berbondong-bondong membeli kebutuhan pokok untuk megengan.
Wanita berusia 50 tahun ini juga mengibaratkan, jika biasanya ada 10 pembeli setiap harinya, sekarang hanya dua orang saja.
"Kulakan juga dikurangi, biasanya satu jenis sayur bisa beli sampai 10 kilo, sekarang cuma 5 kilo," jelas Maisaroh.
Keadaan juga tidak jauh berbeda dengan Pasar Soponyono Rungkut. Salah satu penjual bahkan pengeluhkan sudah sepi sejak satu pekan yang lalu.
"Sepi dari seminggu yang lalu, biasanya mau puasa rame, ini malah sepi. Harga-harga sembako juga banyak yang naik," kata Alim, penjual sembako Pasar Soponyono.
Tak hanya sembako dan sayuran yang sepi pembeli, penjual ayam di Pasar Soponyono juga mengeluhkan penyusutan jumlah pembeli menjelang Ramadan tahun ini.
"Mau puasa penjualannya menurun, daya beli berkurang. Otomatis pengaruh semua.
Harganya dari kemarin naik antara Rp2 ribu hingga Rp5 ribu," kata Wahyudi dengan raut wajah lesu, karena dagangan ayamnya hari ini masih sangat banyak lantaran sepi pembeli.
Advertisement