Dua Hari Beruntun, 7 Rumah Warga Situbondo di 3 Desa Terbakar
Kebakaran menimpa tujuh rumah warga Situbondo di tiga desa berbeda dalam dua hari beruntun. Masing-masing di Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, Desa Pategalan, Kecamatan Jatibanteng, dan Desa Selomukti, Kecamatan Mlandingan.
Di Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, dua rumah warga dilalap api, Kamis 19 September 2024 pagi sekitar pukul 09.15 WIB. Dua rumah berdempetan ini milik nenek Munaye, 90 tahun dan Mahdewi, 45 tahun, cucu nenek.
Penyebab kebakaran diduga dari korsleting listrik pada stop kontak di dapur rumah Mahdewi. Tidak ada korban jiwa, namun kerugian materi akibat kebakaran ditaksir mencapai Rp 100 juta. "Dua mobil Damkar, kita turunkan memadamkan api membakar 2 rumah nenek dan cucunya itu," kata Kepala Pelaksana BPBD Situbondo, Sruwi Hartanto, Sabtu 21 September 2024.
Selesai memadamkan 2 rumah terbakar, sambung Sruwi Hartanto, tim Damkar meluncur ke Desa Pategalan, Kecamatan Jatibanteng, Kamis 19 September 2024 sore sekitar pukul 17.15 WIB. Dua mobil Damkar memadamkan api yang membakar dapur rumah serta lumbung padi dan jagung milik Sutima, 59 tahun.
"Kebakaran dapur rumah serta lumbung padi dan jagung ini diduga karena pemiliknya Bu Sutima lupa mematikan kompor gas yang digunakan memasak air minum. Kerugian materi sekitar Rp 15 juta," ungkapnya.
Sehari kemudian, tepatnya Jumat 20 September 2024 sore sekitar pukul 16.00 WIB, sebanyak empat rumah terbakar di Desa Selomukti, Kecamatan Mlandingan. Empat rumah dilalap api ini lokasinya berdekatan.
Masing-masing milik Bu Bani, 67 tahun; Pak Enik, 27 tahun; Pak Mistoyo, 30 tahun, dan Bu Eni 70 tahun. Api berawal dari rumah Bu Bani, kemudian cepat merembet ke tiga rumah sebelahnya karena tiupan angin kencang.
"Kobaran api membakar empat rumah warga di Desa Selomukti, Kecamatan Mlandingan berhasil dipadamkan dua mobil Damkar lebih dua jam akibat angin bertiup kencang. Kerugian materi mencapai ratusan juta rupiah," tutup Sruwi.