Dua Hal Penting, Menjaga Kehormatan Saudara Sesama Muslim
Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga.
عَنْ أَبِيْ الدَّرْدَاءِرَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ رَدَّ عَنْ عِرْضِ أَخِيْهِ, رَدَّ اللهُ وَجْهَهُ النَّارَ
Dari Abu Darda’ Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata : Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Siapa yang mempertahankan kehormatan saudaranya yang akan dicemarkan orang, maka Allah akan menolak api neraka dari mukanya pada hari kiamat. ” (H. R. At-Tirmidzi 1931 & Ahmad 6 / 450).
Kita diingatkan tentang Persaudaraan dan keutamannya dalam hadits Nabi SAW:
1. Sesama Muslim Bersaudara
"الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ"
Orang Muslim itu adalah saudara muslim lainnya, ia tidak boleh berbuat aniaya terhadapnya dan tidak boleh pula menjerumuskannya.
2. Menolong Saudara Ditolong Allah
Dalam hadis sahih disebutkan:
"وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ"
Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama si hamba selalu menolong saudaranya.
Dalil Al-Quran
Dalil tentang persaudaraan banyak disebutkan dalam Al-Qur'an dan hadits. Islam mengajarkan umatnya untuk terus menjalin persaudaraan dan menjaga hubungan baik antarsesama atau hablumminannas. Baik itu terhadap sesama Muslim maupun dengan nonmuslim.
Sebaliknya, Islam sangat membenci dan mencela perpecahan dan permusuhan.
Dalam Islam Allah SWT berfirman dalam Surat Al Hujurat ayat 10. اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. (QS. Al Hujurat ayat 10)
Sebaliknya, jika terjadi perpecahan maka Muslim dianjurkan untuk segera mendamaikan kedua pihak yang bersengketa. Allah SWT berfirman:
{فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ}
Jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. (Al-Hujurat: 9).
Allah SWT menciptakan umat manusia bersuku-suku dan berbeda agama, ras, golongan dan warna kulit serta berbeda bahasa agar mereka saling mengenal dan menjalin persaudaraan untuk bersama-sama memakmurkan bumi.
Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:
{يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ (13) }
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al Hujurat ayat 13)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa dalam ayat tersebut, Allah SWT menceritakan kepada manusia bahwa Dia telah menciptakan mereka dari diri yang satu dan darinya Allah menciptakan istrinya, yaitu Adam dan Hawa, kemudian Dia menjadikan mereka berbangsa-bangsa.
Pengertian bangsa dalam bahasa Arab adalah sya 'bun yang artinya lebih besar daripada kabilah, sesudah kabilah terdapat tingkatan-tingkatan lainnya yang lebih kecil seperti fasa-il (puak), 'asya-ir (Bani), 'ama-ir, Afkhad, dan lain sebagainya.
Pada garis besarnya semua manusia bila ditinjau dari unsur kejadiannya —yaitu tanah liat— sampai dengan Adam dan Hawa a.s. sama saja. Sesungguhnya perbedaan keutamaan di antara mereka karena perkara agama, yaitu ketaatannya kepada Allah dan Rasul-Nya. Karena itulah sesudah melarang perbuatan menggunjing dan menghina orang lain, Allah Swt. berfirman mengingatkan mereka, bahwa mereka adalah manusia yang mempunyai martabat yang sama.
"Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu pandai dalam menjaga kehormatan : diri sendiri, keluarga, dan sesama Muslim. Aamiin....!!!"
Demikian tausiyah pagi Ust Keman Almaarif. Semoga bermanfaat.