Sultan Brunei Terpukau Alunan Hafidz Indonesia, Ini Deretan Fakta
Penguasa Kerajaan Brunei Darussalam, Sultan Hassanal Bolkiah beserta keluarga kerajaan, mengaku terpukau atas kemampuan hafidz muda berkebutuhan khusus asal Indonesia. Hal itu terbukti saat Muhammad Naja Hudia Afifurrohman Agusfian dan Nur Syahwa Syakhila Mohamad Sabhan, dua hafidz muda itu, melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran.
Mereka diundang ke Brunei untuk menyemarakkan Musabaqah Membaca Al-Quran alias MTQ Peringkat Akhir Brunei Darussalam. Berlangsung di Gedung International Convention Center, Bandar Seri Begawan, Kamis 1 September 2022.
“Sangat membanggakan hafidz muda berkebutuhan khusus Indonesia sebagai bintang tamu Musabaqah Membaca Al-Qur'an di Brunei. Membacakan ayat-ayat Al-Qur’an dihadapan Sultan,“ kata Dubes RI Sujatmiko dalam keterangan resmi, dikutip Ngopibareng.id, Sabtu 3 September 2022.
Meski berkebutuhan khusus, Muhammad Naja Hudia Afifurrohman Agusfian begitu merdu melantunkan ayat disertakan terjemahannya. Pun Nur Syahwa Syakhila Mohamad Sabhan, yang berusia 14 tahun asal Tangerang membuat takjup seisi istana.
Tampil saat Final MTQ Brunei
Kedua Hafidz dan Hafidzah muda tersebut tampil khusus di acara final Musabaqah berlangsung dari 30 Agustus 2022 hingga 1 September 2022. Musabaqah dibuka oleh Putra Mahkota Haji Al-Muhtadee Billah dan ditutup oleh Sultan Haji Hassanal Bolkiah.
Musabaqah berlangsung selama tiga hari berturut-turut mengambil tema “Bertemankan Al-Qur’an Sepanjang Zaman”. Enam orang qori dan enam orang qoriah dewasa terpilih membacakan Al-Qur'an pada hari pertama dan hari kedua.
Keberhasilan Hafidz Indonesia di AS
Terkait keberhasilan hafidz muda Indonesia, memang mencatat nama harum di pentas internasional. Selain di Brunei Darussalam dan sejumlah negara lainnya.
Wajah Jihan Afifah dan Lalu Muh.Khairurrazaq Al-Hafizi tampak sumringah dan haru kala disambut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang langsung mengalungi mereka bunga saat tiba di Kantor Kementerian Agama Jalan Lapangan Banteng Barat Jakarta, Senin 27 Juni 2022 siang.
Dua duta Indonesia di ajang The American International Tibyan Competition for the Quran and Its Recitations ini juga dihadiahi kembang dan diberi bonus uang apresiasi oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Ajang The American International Tibyan Competition for the Quran and Its Recitations ini diikuti peserta dari dari 22 negara, di antaranya Palestina, Libya, Australia, Inggris, Tunisia, Libanon, Norwegia, Prancis, Kenya, Afghanistan, dan lainnya.
Perlombaan ini berlangsung empat hari, 16 - 19 Juni 2022, di Diyanet Center of America, Maryland. Pertemuan Menag dengan dua hafiz yang telah mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional itu berlangsung akrab.
Dalam pertemuan dengan Gus Menteri, panggilan akrab Menag Yagut Cholil Qoumas, keduanya didampingi orangtua. Jihan Afifah didampinggi orangtuanya Yusrizal dan Wisneli. Begitu juga dengan Khairurrazaq Al-Hafiz, didampinggi Lalu Muhibbar dan Hikmah.
Tampil 22 Negara
Kepada Menag, Jihan Afifah mengatakan di ajang yang diikuti peserta dari 22 negara itu dirinya berhasil meraih juara 2 dalam lomba hafalan 30 juz. Sementara Khairurrazaq Al-Hafiz dipilih juri sebagai Peserta Suara Terbaik dan didaulat tampil di acara penutupan ajang bergensi tersebut.
"Ini pengalaman pertama saya mengikuti lomba hafalan tingkat internasional. Alhamdulillah saya meraih juara dua hafalan 30 juz, sedangkan juara satu diraih peserta asal Mesir," kata Jihan.
"Alhamdulillah. Awalnya saya gak menyangka berhasil menpadat juara dua. Soalnya saya sempat terlambat datang saat lomba. Habis dari bandara kami ke hotel dan langsung ke lokasi acara. Meski lelah dalam perjalanan, Alhamdulillah bisa memberikan yang terbaik," sambung Jihan
Selisih Tipis
Jihan menceritakan dalam ajang yang digelar di Diyanet Center of America di Maryland ia meraih poisisi kedua dengan selisih poin yang sangat tipis dari juara pertama hafizah asal Mesir. Sementara di kategori putra, juara pertama diraih hafiz tuan rumah Amerika Serikat.
"Alhamdulillah ini pretasi yang luar biasa. Saya senang sekali bertemu dengan mas dan mbak yang telah berhasil menoreh prestasi di ajang lomba hafalan 30 juz tingkat internasional. Meski mendapat juara kedua menurutnya saya itu merasa seperti juara pertama. Saya minta Kemenag untuk terus meningkatkan pengalaman qari dan hafiz di ajang internasional lainnya," ujar Menag Yaqut.
Dalam pertemuan itu, Menag menyerahkan uang apresiasi sebesar 20 juta kepada Jihan Afifah dan 10 juta kepada Lalu Muh.Khairurrazaq Al-Hafizi.
Usai bertemu Menag, Jihan mengaku merasa terhormat dan bahagia. "Saya merasa terhormat dan bahagia bisa bertemu dengan Menteri Agama. Saya senang sekali," kata Jihan yang merupakan mahasiswi sementer V jurusan Syariah Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta.
Alumni SMPIT Darul Quran Mulia, Gunung Sindur, Bogor ini mengaku sudah menghafal Al-Quran sejak 2012 dan berhasil menyetor hafalan 30 juz pada 2015. Menurutnya kunci menghafal Al-Quran adalah lingkungan.
"Lingkungan sangat mempengaruhi seseorang dalam menghafal Al-Quran. Saya menghafal Al-Quran itu di pesantren, di mana dalam satu hari itu ada tiga kali halaqah, yaitu usai salat Subuh, Ashar, dan Magrib. Mekanismenya usai Subuh setoran hafalan baru, usai Ashar mengulangi hafalan dan usai Magrib menyiapkan hafalan yang akan disetor besok," kata mahasiswi kelahiran Jakarta 9 April 2000 ini.
Jihan Afifah juga merupakan juara 1 cabang Tafsir Al-Qur’an Bahasa Arab pada STQ Nasional di Sofifi, Maluku Utara tahun 2021.
"Harapan saya Kemenag bisa mengajak saya kembali untuk mengikuti perlombahan hafalan Alquran tingkat internasional selanjutnya," harap Jihan.
Sementara Khairurrazaq al-Hafizi juara tiga STQ Nasional di Maluku Utara 2021 mengaku pernah mengikuti perlombaan ajang internasional, di antaranya di Iran dan Jakarta.
Ia sudah menekuni hafalan Al-Quran sejak duduk di bangku sekolah dasar dan hafal 30 juz saat kelas satu aliyah.
Di ajang The American International Tibyan Competition for the Quran and Its Recitations Khairurrazaq mengaku ada kesalahan saat mengikuti lomba sehingga tidak berhasil merail juara.
"Saat lomba saya ada kesalahan, sehingga saya tidak berhasil meraih juara. Namun saya dipilih juri sebagai Peserta Suara Terbaik dan didaulat tampil di acara penutupan. Saat itu saya membacakan Surah Al-Furqan ayat 61-71 di penutupan The American International Tibyan Competition for the Quran and Its Recitations," kata Khairurrazaq.
Advertisement