Dua Gempa Susulan 5,4 dan 6,5 SR Kembali Guncang Lombok
Gempa susulan kembali mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dua kali gempa susulan kembali terjadi yakni berkekuatan 5,4 skala richter (SR) dan 6,5 SR, Minggu 19 Agustus 2018.
Gempa pertama dengan kekuatan 5,4 SR berpusat di 25 km timur laut Lombok Timur dengan kedalaman 10 pada pukul 10.06 WIB. Kemudian gempa kedua dengan kekuatan 6,5 SR terjadi di 32 km timur laut Lombok Timur pada kedalaman 10 km pada pukul 11.06 WIB.
"Gempa tidak berpotensi tsunami. Posko BNPB telah melakukan analisis dan konfirmasi dampak gempa Lombok ke BPBD," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Guncangan gempa dirasakan keras selama 4-8 detik di Kabupaten Lombok Timur, Lombok Utara, Lombok Barat dan Lombok Tengah. Guncangan sedang selama 4-6 detik dirasakan di Kota Mataram, Kota Denpasar, Jembrana, Karangasem, Badung, Gianyar, Bangli, Tabanan, Klungkung dan Buleleng.
Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah atau tenda pengungsian di Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Barat. Belum ada laporan kerusakan dan korban jiwa akibat gempa kali ini.
Dari catatan yang ada, kata Sutopo, Guncangan paling keras dirasakan di Lombok Timur. Masyarakat di Sembalun Lombok Timur, yang sedang bekerja di kebun dan berkendara motor di jalan, segera berlarian mencari tempat aman. Mereka meninggalkan kebun dan sepeda motornya. Berkumpul di tempat aman.
Berdasarkan laporan Babinsa, beberapa kerusakan rumah dan bangunan di Desa Korleko Selatan seperti menara Masjid Babussalam Dusun Lembak Daya Kecamatan Sembalun. Dua kios depan kantor Desa Madaen roboh. Rumah masyarakat yang sebelumnya masih tegak namun rusak, akhirnya roboh akibat gempa 6,5 SR.
"Tidak ada laporan korban jiwa. Masyarakat bertambah trauma dengan gempa-gempa susulan, apalagi gempa yang dirasakan keras," ujarnya.
Sementara itu di Bali, masyarakat dan wisatawan merasakan guncangan ringan hingga sedang. Sebagian segera keluar rumah dan bangunan. Tidak ada kepanikan. Belum ada laporan dampak gempa.
Sementara itu, dampak gempa 6,5 SR kali ini telah menyebabkan longsor di beberapa titik lereng Gunung Rinjani, seperti di Bukit Pegangsingan dan Bukit Anak Dara Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur.
Material batu-batu dari bagian atas gunung longsor menuruni lereng sehingga menimbulkan debu di lereng Gunung Rinjani. Tidak ada korban jiwa karena Taman Nasional Gunung Rinjani sampai saat ini masih ditutup. Tidak ada aktivitas masyarakat dan wisatawan di dalam Gunung Rinjani. Namun demikian petugas SAR akan melakukan penyisiran setelah gempa nantinya.
BPBD bersama aparat TNI, Polri, Basarnas, Tagana, SKPD, PMI, relawan dan lainnya masih melakukan pemantauan dampak gempa. Laporan akan disampaikan kepada media, masyarakat dan berbagai pihak jika telah menerima laporan di lapangan. (man)
Advertisement