Dua Desa di Kabupaten Probolinggo Dilanda Banjir Rob
Dua desa di Kabupaten Probolinggo yakni, Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan dan Desa Pondokkelor, Kecamatan Paiton dilanda banjir rob sejak Rabu kemarin, 26 Mei 2021. Hingga Kamis sore ini banjir rob masih menggenangi permukiman, tambak ikan, dan tambak garam di Kabupaten Probolinggo.
“Tidak hanya menggenangi permukiman, banjir rob juga melanda sekitar 20 hektare tambak garam di Kalibuntu,” ujar Ketua Kelompok Petani Garam Sejahtera, Desa Kalibuntu, Suparyono.
Banjir rob sangat berpengaruh terhadap proses kristalisasi garam. Biasanya proses pembuatan garam memakan waktu 7-10 hari. “Dengan datangnya banjir rob, proses pembuatan garam bisa molor hingga sebulan,” katanya.
Pada Kamis sore ketinggian banjir rob di permukiman di Desa Kalibuntu sekitar 30-50 centimeter. “Puncaknya di malam hari, ketinggian air bisa melebihi 50 centimeter,” kata Suparyono.
Hal senada diungkapkan Lianah, juga warga Desa Kalibuntu. “Banjir rob sudah rutin terjadi di Kalibuntu. Kali ini sebagian rumah warga yang pondasinya rendah ya kemasukan air, yang pondasinya tinggi aman dari genangan,” katanya.
Pasca gerhana bulan total (super blood moon), Rabu malam, 26 Mei 2021, banjir rob tiba-tiba menggenangi Desa Kalibuntu dan Desa Pondokkelor. “Sebagian warga yang rumahnya rendah terpaksa mengungsi karena tidak bisa memasak nasi dan sayur,” kata Mistar, warga Pondokkelor.
Karena sering terjad, sebagian warga mengetahui banjir rob datang. “Biasanya banjir rob terjadi tanggal 15-17 pada kalender Hijriah,” kata H Syamsul Arifin Alfathoni, anggota DPRD KabupatenProbolinggo yang tinggal di Kalibuntu.
Fathoni mengaku, sudah pernah mengusulkan penanggulangan banjir rob itu melalui Hasan Aminuddin, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI. “Kami mengusulkan pintu sungai di Kelurahan Patokan yang berbatasan dengan Desa Kalibuntu dilengkapi tanggul. Sehingga jika banjir rob datang tidak sampai meluap ke permukiman warga,” katanya.
Semasa periode Bupati Hasan Aminudin, lanjut Fathoni, pada 2003 silam sebenarnya di sebelah utara permukiman warga tepatnya di tepi pantai sudah dibangun tanggul. Namun air laut masih meluap melewari sungai di Kelurahan Patokan.
“Karena itu kami mengusulkan sungai di Kelurahan Patokan dibangun tanggul hingga pintu air,” katanya.