Dua Desa di Jombang Jadi Sasaran Program KOTAKU Kementerian PUPR
Kabupaten Jombang kembali mendapat Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM) Program KOTAKU, pada tahun ini. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor Nomor 347 /KPTS/M/2022 tentang Penetapan Lokasi dan Besaran Bantuan Kegiatan Infrastruktur Berbasis Masyarakat Tahun Anggaran 2022.
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Jombang Heru Widjajanto mengatakan, ada dua desa yang menjadi sasaran realisasi program KOTAKU tahun ini.
"Desa/Kecamatan Peterongan, dan Desa Mojoduwur, Kecamatan Mojowarno," katanya, Rabu 20 April 2022.
Terpilihnya kembali Kabupaten Jombang sebagai lokasi sasaran program KOTAKU, menurut Heru, disasarkan sejumlah indikator. Di antaranya lokasi yang diusulkan masuk dalam surat keputusan bupati tentang Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh.
Kemudian lokasi sasaran masuk dalam kebijakan pemerintah untuk mendukung percepatan pengurangan luasan perumahan kumuh dan permukiman kumuh serta pengurangan tingkat kekumuhan.
"Kabupaten Jombang termasuk daerah yang diutamakan, karena memiliki rencana terkait pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh," imbuh Heru.
Besaran dana bantuan kegiatan KOTAKU bersumber dari APBN, yang dialokasikan pada DIPA Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman di Balai Prasarana Permukiman Wilayah (PPW) Jawa Timur. Namun meski program KOTAKU berada di bawah kendali langsung Balai PPW Jawa Timur, kata Heru kolaborasi dengan Pemkab Jombang tetap ada.
"Sejauh ini program KOTAKU di Jombang berjalan lancar. Penentuan jenis infrastruktur telah ditentukan masing-masing desa penerima, melalui musyawarah warga sebagaimana juknis pelaksanaan program," ujarnya.
Bantuan pemerintah dalam program KOTAKU diberikan kepada masyarakat melalui kelompok masyarakat dalam bentuk uang. Dana bantuan tersebut akan disalurkan dengan mekanisme transfer kepada rekening kelompok masyarakat yang ditunjuk.
"Sebagai persiapan sebelum program KOTAKU dimulai, biasanya ada pelatihan teknis yang diikuti para tukang dan kuli bangunan agar bekerja sesuai kaidah yang ada,” pungkas Heru. (adv)