Dua Catatan Pertemuan Indah, ISORA ke Muktamar Pemikiran NU
Atas inisiasi PBNU dilaksanakan International Summit of Religious Authorities (ISORA), 27 November 2023. Ini merupakan kelanjutan dari forum Religion of Twenty (R20) yang digelar di Nusa Dua, Bali.
Menarik dalam waktu yang tak terlalu lama, Lakpesdam PBNU menggelar Muktamar Pemikiran NU. Berikut dua catatan dari KH Husein Muhammad, Pengasuh Pondok Pesantren Dar el-Fikr Arjawinangun, Cirebon, yang dikenal sangat peduli terhadap isu keserasian jender.
1.Pertemuan Indah, yang Mengesankan
Aku hadir di acara International Summit of Religious Authorities (ISORA), 27 November 2023. Bertempat di sebuah hotel nan amat megah, berbintang 6, Jakarta. Di sana aku bertemu banyak sekali tokoh dunia dari berbagai agama. Ini pertemuan luar biasa.
Membincang situasi kemelut dunia yang sarat konflik dan tragedi Kemanusiaan yang mengerikan. Para pembicara sepakat mengecam keras aksi-aksi kekerasan dan pembunuhan terhadap siapapun atas nama apapun.
Aku segera mengingat kata-kata indah ini :
الاديان كلها طرق للفضيلة والصلاح والوءام والعدل والرحمة والمحبة والسلام لاللفساد والجهل والظلم والافتراق والبغضاء والعنف وهذا هو الغرض من الاديان
"Semua agama hadir untuk membimbing manusia ke jalan hidup utama, menciptakan kehidupan sosial yang baik dan persaudaraan, keadilan, kasih sayang dan cinta bukan untuk menciptakan kerusakan, membodohi, permusuhan, saling membenci dan kekerasan. Ini adalah tujuan semua agama."
Agama hadir untuk mempersatukan dan mempersaudarakan umat manusia bukan untuk menceraiberaikan dan menciptakan permusuhan.
Usai sesi presentasi, aku diajak mas Ulil Absar Abdallah, makan siang bersama para tokoh dunia itu di sebuah ruang makan khusus.
Sesudah itu aku bertemu dengan dua orang perempuan cantik dan keren : Ning Ienas dan Maria Fauzi. Dan aku bersama kiai Abdul Hakim atau akrab dipanggil Gus Kikin. Lalu kami Selfi berempat.
Di atas kereta menuju Jember. (29.11.23)
Sudah saatya kita memahami kembali teks-teks keagamaan kita secara lebih terbuka. Dari konservatisme ke progresivisme, dari tekstalisme ke kontekstualisme, dari tafsir ke takwil dan dari langit ke bumi.
الى ما تمضون اوقاتكم فى النقل عن فلان وفلان . اليس لديكم شيء جديد ؟.
Sampai kapankah kalian menghabiskan hari-harimu dengan mengulang-ulang mengutip kata si anu dan si anu?. Apakah tidak ada sesuatu yang baru yang bisa kalian sampaikan?. (Syams Tabrizi).
Syeikh Syams al Tabrizi memberikan saran penting kepada kita semua:
ليس من المتأخر مطلقًا أن تسأل نفسك، هل أنا مستعد لتغيير الحياة التي أحياها؟ هل أنا مستعد لتغيير نفسي من الداخل؟ وحتى ولو كان قد تبقى من حياتك يوم واحد يشبه اليوم الذي سبقه، ففي كل لحظة ومع كل نفس جديد، يجب على المرء أن يتجدد ويتجدد ثانية. ولا توجد إلا وسيلة واحدة حتى يولد المرء في حياة جديدة
"Sama sekali, tak ada kata terlambat untuk bertanya pada diri, “Apakah aku siap untuk mengubah hidup yang aku jalani saat ini?. Apakah aku siap untuk mengubah diriku?”, bahkan meski hidupmu hanya tinggal satu hari. Pada setiap detik dan setiap embusan nafas, seseorang hendaknya memperbarui dan memperbarui lagi.
2.Muktamar Pemikiran NU
Aku diundang untuk menghadiri Muktamar Pemikiran NU, 1-3 Desember 2023 di Asrama Haji Pondok Gede. Tapi tidak bisa hadir. Lalu aku diminta mengirimkan Do'a. Dan aku mengirimkannya kepada panitia. Santriku yang cerdas Dr. Faqihuddin Abdul Kodir, mengirimkan kembali melalui WA. Dia bilang "aku diminta membacakan do'a itu. Ya dialah yang membakannya.
Kemudian aku mengirim usulan. Jika berkenan dan ada ruang untuk disampaikan, silakan disampaikan.
Usulan itu : "Sudah saatnya kita memahami kembali teks-teks keagamaan kita secara lebih terbuka. Dari konservatisme ke progresivisme, dari tekstualisme ke kontekstualisme, dari Tafsir ke Takwil dan dari langit ke bumi". (Husein Muhammad).
Pada Muktamar 1, di Situbondo, 2001, aku hadir. Aku menyampaikan usulan : Sudah saatnya kita mengubah jargon :
المحافظة على القديم الصالح والاخذ بالجديد الاصلح
"Al Muhafazhah al al Qadim al Shalih wa al Akhdzu bi al Jadid al Ashlah".
(Menjaga tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi pemikiran baru yang lebih baik), menjadi
كيف نتقدم دون ان نتخلى عن التراث
"Kaifa Nataqaddamu Duna an Natakhalla 'an al Turats"
(Bagaimana kita maju tanpa meninggalkan legacy/warisan pengetahuan klasik).
Itu saja yang aku bisa. Semoga sukses. (Cirebon, 03.12.2023)
Advertisement