Dua Bulan, Anak Usia Sekolah di Lamongan Terjangkit DBD
Wabah serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Lamongan patut diwaspadai. Baru dua bulan di tahun 2024, tercatat sudah 42 penderita. Bisa lebih.
Menurut Kepada Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Lamongan, dokter Mafidhatul Laely, sebanyak itu kebanyakan menyerang anak-anak usia 10-14 tahun dan menyebar di hampir 27 kecamatan di Lamongan. "Untuk bulan Maret belum kita hitung. Insyaallah semuanya masih bisa dikendalikan dan tidak ada angka kematian", katanya, Rabu 13 Maret 2024.
Lebih jauh dokter Fidha, sapaan akrabnya menjelaskan, 42 anak yang terjangkit DBD dua bulan tersebut terinci Januari sebanyak 21 anak dan Februari 19 anak. "Angka ini menurun. Dibanding tahun 2023, pada bulan Januari - Februari tercatat ada 62 kasus," terangnya.
Untuk pencegahan selanjutnya, masih kata dokter Fidha, pihaknya (dinas kesehatan) kini aktif berkoordinasi dengan jajaran puskesmas untuk terus melakukan pemantauan. Termasuk imbauan pelaksanaan kegiatan 3M kepada masyarakat.
Bahkan, koordinasi juga dilakukan dengan pihak muspika di seluruh kecamatan. Untuk secepatnya melaporkan ke puskesmas terdekat jika ada warga yang terjangkit penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut.
"Begitu ada yang terdeteksi, secepatnya akan ada pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui fogging. Bisa bekerja sama dengan TNI / Polri. Kita juga aktifkan penyuluhan di sekolah atau desa terkait pencegahan DBD ini," tandasnya.
Dan, itu pernah dilakukan Koramil Sukorame, minggu lalu. Untuk mengantisipasi timbulnya wabah DBD pada masa peralihan musim, bersama Puskesmas setempat membantu melaksanakan kegiatan fogging di Desa Wedoro.