Dua Bulan, 92 Warga Situbondo di 13 Kecamatan Terpapar DBD
Kasus demam berdarah dengue (DBD) selama Januari hingga Februari 2024 di Situbondo, Jawa Timur, tergolong tinggi. Ini dibuktikan jumlah warga Situbondo yang terpapar penyakit menular akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti selama dua bulan itu mencapai 92 orang.
"Sebanyak 92 orang warga Situbondo terpapar DBD menjalani perawatan di puskesmas rumah sakit daerah. Rinciannya 24 orang terpapar DBD pada Januari dan 68 orang terpapar pada Februari," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Situbondo, Sandy Hendrayono, Rabu 6 Maret 2024.
Sandy menjelaskan, sebanyak 92 warga terpapar DBD, itu tersebar pada 13 kecamatan di Situbondo. Yakni, Kecamatan Arjasa, Banyuglugur, Banyuputih Besuki, Jangkar, Jatibanteng, Kapongan, Mangaran, Panarukan, Panji, Situbondo, Suboh, dan Sumbermalang,
"Sebanyak 92 warga terpapar DBD tersebar di 13 kecamatan, itu terdiri pasien anak usia 5 sampai 14 tahun, pasien usia dewasa, dan ada juga pasien usia di atas 44 tahun. Tapi, didominasi pasien anak usia 5 sampai 14 tahun," jelasnya.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Situbondo, Hari Santoso menambahkan, semua warga Situbondo terpapar DBD selama Januari hingga Februari 2024 mendapatkan perawatan intensif di Puskesmas dan rumah sakit daerah. Sebagian besar sudah sembuh dan beberapa pasien lagi dalam proses penyembuhan.
"Banyaknya kasus DBD selama Januari hingga Februari 2024, Dinkes Situbondo rutin melakukan fogging untuk membunuh nyamuk dewasa. Kami juga mengimbau warga untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan agar jangan sampai ada sarang nyamuk penyebar DBD," tambah Hari.
Advertisement