Dua Bocah SD di Lamongan Tewas Tenggelam di Sungai
Nasib malang menimpa dua bocah, Nisma Nizati Rahmania, 8 tahun, warga RT 02/RW 04 Desa Tracal, Kecamatan Karanggeneng dan Afira Zahira Fairus, 9 tahun, asal Dusun Pilang, RT 02/RW 02, Desa Tejoasri, Kecamatan Laren.
Dua sahabat karib beda sekolah itu, Nisma Nizati Rahmania siswi SDN Tracal dan Afira Zahira Fairus kelas 3 SD Muhammadiyah Tejoasri, ditemukan tewas setelah tenggelam di Sungai Desa Tracal, Kec. Karanggeneng, Minggu, 15 Januari 2023.
Kejadian memilukan yang sempat menggegerkan warga setempat ini diketahui secara tidak sengaja oleh warga. Berawal sekitar pukul 12.00 WIB, Ali Ghofaruh, warga setempat yang hendak mandi di sungai tersebut.
Ketika dia menceburkan diri, hanya sekitar dua meter dari tepi, tanpa sengaja kakinya tersentuh sesuatu mencurigakan. Kemudian benda itu dipegang dan diangkat.
Betapa terkejutnya Ali Ghofaruh saat mengetahui benda tersebut adalah tubuh bocah. Yakni, korban yang bernama Nisma Nizati Rahmania. Dia pun syok dan spontan berteriak meminta tolong warga. Tanpa dikomando, puluhan warga pun berdatangan.
"Siapa yag tidak syok, ketika saya angkat tenyata bocah yang sudah meninggal dunia," ujar Ali Ghofaruh.
Karena informasinya korban tidak sendirian, warga pun ramaj-ramai mencari di tempat tidak jauh dari penemuan korban pertama. Ternyata benar, warga pun berhasil menemukan korban satunya, Afira Zahira Fairus.
Saat ditemukan keduanya sudah dalam kondisi meninggal dunia. Kejadian ini pun segera dilaporkan ke Polsek Karanggeneng.
Sebelumnya, sekitar pukul 09.45, korban Afira tiba di rumah Nisma. Selang beberapa saat keduanya keluar rumah. Tidak tahunya, mereka menuju sungai. Melihat mereka dengan enaknya dan terkesan bebas keluar rumah, diduga karena kurangnya pengawasan.
Dua bocah sekecil itu tidak tinggal dengan orang tuanya. Korban Nisma belum lama ini ditinggal ibunya meninggal dunia. Ayahnya bekerja di Jakarta. Dia tinggal bersama nenek dan ketiga saudaranya.
"Sedang untuk korban Afira Zahira, informasi dari warga, ayahnya sedang merantau di NTT," tutur Kanit Reskrim Ipda Sofian Ali.
Mendapat laporan tersebut, Sofian Ali langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) bersama Aipda Hardi, Aipda Sugeng R, anggota Koramil Sertu Irfan, anggota Satpol PP Faris dan dua petugas medis Puskesmas Karanggeneng.
Sejumlah petugas itu melakukan olah TKP dan mencari saksi untuk dimintai keterangan. Sedang tenaga medis melakukan visum yang disaksikan warga dan kepala desa setempat.
Kedua korban dinyatakan murni tenggelam. Karena keduanya tidak bisa berenang. Selain diperkuat keterangan para saksi, hasil visum luar dari tenaga medis tidak menemukan bekas tanda-tanda kekerasan.
Pihak keluarga korban masing-masing menerima kejadian ini dan menganggap sebagai musibah. Mereka pun bersedia membuat pernyataan di atas materai.
Kasi Humas Polres Ipda Anton Krisbiantoro membenarkan adanya musibah yang menimpa dua korban. Dikatakan, Polres Lamongan menyatakan ikut berbelasungkawa.
"Bagi siapa saja waspada dengan anak-anak, jangan dibiarkan bermain di tempat bahaya. Demikian juga kepada siapa saja yang mengetahui anak-anak bermain di tempat bahaya diminta kepeduliannya untuk menegur atau melarangnya," harap Ipda Anton.