Dua Bocah Kembar Lolos dari Maut karena Main ke Rumah Tetangga
Dua bocah kembar bernama Jopansah dan Jopinsah lolos dari maut, saat bencana longsor terjadi di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, pada Minggu 14 Febuari 2021 petang.
Menurut keterangan nenek Katemi, saat longsor terjadi cucunya yang berusia enam tahun itu sedang bermain di rumah tetangganya. Sementara ibunda dua bocah kembar itu, Fatin Julaikah sedang berada di dalam rumah membersihkan genangan air akibat banjir.
"Si tole (sebutan untuk anak laki-laki di Jawa) ini bermain di rumah tetangga, sementara ibunya sedang membersihkan lantai rumah akibat kebanjiran," cerita Katemi kepada Ngopibareng.id di posko tanggap darurat tanah longsor, usai bertemu dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indah Parawansa, Senin 15 Februari 2021.
Sebelum longsor, Katemi mengaku tidak mendengar suara sirine tanda bahaya. Sebab, pada saat bersamaan hujan turun sangat lebat disertai angin kencang. "Suaranya seseseses... tiba-tiba rumah yang saya tempati terkena reruntuhan tanah," ungkapnya.
Katemi yang tinggal dengan anak dan menantunya, Fatin Julaikah itu lantas berlari menyelematkan diri berlindung di kamar mandi. Mengetahui nyawanya terancam, Katemi kemudian berteriak minta tolong ke warga.
Beruntung teriakanya tersebut didengar oleh masyrakat setempat, hingga akhirnya ia berhasil dievakuasi dari reruntuh tanah longsor yang menimbun rumahnya. Meski sempat terjebak reruntuhan longsor Katemi tidak mengalami luka.
Sementara dua cucunya yang kembar juga selamat dalam kejadian tersebut. Katemi mengaku, tidak mengetahui secara pasti keberadaan putranya, Sukarman, ayah si kembar Jopansah dan Jopinsah termasuk sang menantu.
Seperti diberitakan Ngopibareng.id, total korban bencana longsor sebanyak 21 orang. Sementara 12 orang telah berhasil ditemukan, 2 orang selamat dan 10 orang lainya dinyatakan telah meninggal dunia. Belum diketahui sepenuhnya identitas para korban, karena petugas dari Polda Jatim masih melakukan proses identifikasi.
Dari 10 orang yang dinyatakan meninggal dunia, ada 3 korban yang berhasil diidentifikasi. Mereka masing-masing adalah Khasanah, Sri Utami, dan Fatimah. Akibat bencana longsor tersebut, 141 jiwa terpaksa harus diungsikan sementara waktu di gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) setempat.