Dua Animator Indonesia Terlibat di Avengers: Infinity War
Ronny berperan sebagai senior animator, sedangkan Renald sebagai creature technical director. Ronny mungkin sudah lebih senior dibandingkan Renald, berbagai film sudah mencicipi hasil karyanya itu sebut saja Pacific Rim, Ant-Man, Transformer: Age of Extinction hingga Avengers: Age of Ultron.
“Saya terlibat di visual efeknya dan tugas saya membuat karakter digital terlihat lebih hidup,” ujar Ronny saat promo Avengers: Infinity War di Singapura, belum lama ini.
Ronny menjelaskan bahwa untuk alur pekerjaannya dia harus membuat animasi dan layer terlebih dahulu untuk kemudian di oper ke tim Renald yakni CTD (Creature Technical Director).
Ia bertugas membuat karakter-karakter superhero di Avengers: Infinity War menjadi hidup.
Contohnya karakter Hulk. Si raksasa berbadan hijau itu dibuat oleh komputer. Meski telah mengalami berbagai olahan digital, Hulk belum hidup.
“Peran saya membuat dia menjadi hidup berdasarkan performance yang diinginkan oleh film maker di tiap shot,” kata pria lulusan Arsitektur UI tahun 2001 itu.
Setelah Ronny dan timnya selesai, mereka meneruskan karya tersebut ke tim Renald. Lingkup perkerjaannya adalah simulasi.
Renald dan tim melakukan simulasi terhadap kostum, otot, dan rambut para karakter. Simulasi dilakukan sesuai arahan film maker.
“Misal, bahan celananya dari jeans, saya harus membikin supaya celananya terlihat seperti jeans. Jadi saat orang menonton, mereka tahu itu jeans,” papar Renald.
Ia menambahkan hasil pekerjaan mereka harus membuat para penonton percaya para karakter bergerak atas keinginannya sendiri, bukan karena digerakkan. Itu termasuk dari kostum, rambut, atau aspek-aspek lain. “Itu challenge (tantangan)-nya,” kata Renald.
Bersama kru lainnya di bagian animasi, mereka bekerja sama demi membuat pertarungan antara Avengers dan Thanos (serta The Black Order) terasa nyata.
Mengenai karakter yang paling sulit dibuat, menurut Ronny dan Renald, ialah Hulkbuster. Hulkbuster, salah satu suit Iron Man (pernah digunakan di Avengers: Age of Ultron) dinilai sulit karena memiliki tantangan tersendiri. Hulkbuster memiliki permukaan yang kasar sehingga pengerjaanya beda dengan karakter lainnya.
“Dia (Hulkbuster) kan hard surface, jadi ada tantangan sendiri dibandingkan karakter yang organik seperti Hulk atau Thanos,” tutur Renald.
Dunia menanti aksi para superhero Marvel yang akan tayang dalam hitungan beberapa hari ke depan. Antusiasmenya membludak, tak hanya di dunia tapi juga di Indonesia.
Berdasarkan penjualan tiket presale, Infinity War dipastikan memecahkan rekor penjualan presale tertinggi mengalahkan Black Panther. Sejak dua minggu sebelum tayang, penjualan tiket Infinity War ludes dua kali lipat melebihi Black Panther yang memegang rekor ini sebelumnya.
Bercerita soal karakter favorit Ronny dan Renald di Marvel, mereka kompak menjawab Spider-Man. Manusia laba-laba itu bahkan menjadi inspirasi mereka hingga terjun ke bidang animasi hingga saat ini.
“Spider-Man, dari kecil nonton itu dan sudah suka. Jadi untuk bisa kerja di Avengers itu benar-benar membuat saya senang juga,” ucap Renald dan Ronny kompak. Mereka merasa mimpi tersebut akhirnya bisa jadi nyata.
Semua berawal dari jurusan kuliah yang tidak berhubungan dengan pekerjaannya sekarang. Ronny kemudian secara otodidak belajar animasi.
Setelah lulus dari fakultas arsitektur Universitas Indonesia, dia merasa tidak cocok dengan latar belakang keilmuannya.
Ronny lalu belajar animasi dan tiga dimensi secara otodidak selama enam bulan sampai setahun. Kemudian dia mendapatkan pekerjaan di Batam.
Dari situ dia mengalami proses learning by doing karena pekerjaannya terlibat langsung dengan produksi.
Setahun di Batam, Ronny kemudian hijrah ke Singapura untuk bekerja di sebuah studio animasi lokal selama enam bulan.
Setelah itu Ronny mendapatkan kesempatan bergabung dengan Lucas Film, tepatnya di ILM (Industrial Light & Magic).
ILM mengadakan program magang yang merupakan program kerja sama antara pemerintah Singapura dengan Lucas Film untuk meningkatkan sumber daya manusia lokal di industri animasi.
Jika Ronny belajar animasi secara otodidak, lain halnya Renald. Sejak kecil dia menaruh minat pada menggambar. Keluarganya juga memberikan dukungan yang besar terhadap hobinya.
Renald mengambil jurusan animasi saat menginjak bangku kuliah. Dia adalah alumni Nanyang Technology University di Singapura. Setelah lulus, dia bekerja di studio-studio lokal di Singapura di bidang simulation (simulasi).
Avengers: Infinity War garapan Russo bersaudara, Anthony dan Joe, ini akan tayang serentak di Indonesia, Rabu 25 April 2018. (*)
Advertisement