Dua Anggota Parlemen Terlambat di Bandara, Pesawat Sudah Terbang Diminta Balik Menjemput Mereka
Kabul: Untung terjadinya tidak di Indonesia. Dua orang anggota legislatif Afghanistan ketinggalan pesawat penerbangan domestik. Ketika dia tiba di bandara Kabul, pesawat sudah lepas landas menuju provinsi Bamiyan di Aghanistan bagian tengah.
Tapi kedua anggota dewan itu marah kenapa pesawat milik perusahaan penerbangan Kam Air kok tidak menunggunta. Salah satu dari mereka kemudian menelpon para pendukungnya yang sudah menunggu kedatangannya di Bamiyan. Mereka disuruh memblokir landasan dan menuntut pesawat kembali ke Kabul untuk menjemput keduanya.
Para pendukung di Bamiyan menuntut pesawat agar menjemput kedua anggota parlemen itu di Kabul, kata serorang pejabat otoritas bandara Kabul hari Kamis (25/5) kemarin.
Segera saja cerita ini memicu kegemparan dan cemoohan di Medsos dengan banyak orang menuduh anggota parlemen itu menyalahgunakan kekuasaan mereka.
Lima orang, termasuk petugas keamanan bandara ditangkap atas “peralihan haluan ilegal” itu, kata Kementerian Dalam Negeri.
“Ketika kedua anggota parlemen tersebut tiba di bandara Kabul, pesawat itu berada di landasan pacu dan siap lepas landas,” kata Humayun Stanakzai, direktur penerbangan sipil, kepada AFP.
“Anggota parlemen itu marah dan memanggil massa mereka di Bamiyan. Ketika pesawat mendekati bandara Bamiyan, massa mereka berada di bandara, menghalangi landasan pacu dengan batu. Pesawat tidak bisa mendarat dan harus kembali ke Kabul,” kata Humayun.
Pesawat yang mengangkut 30 penumpang tersebut akhirnya harus mengisi bahan bakar dan terbang lagi ke Bamiyan membawa dua anggota parlemen itu.
Kedua anggota parlemen itu, Abdul Rahman Shaheedani dan Hussain Naseri, belum bisa dimintai pernyataan terkait kasus tersebut.
Kam Air, maskapai penerbangan swasta, pada Rabu mengatakan bahwa mereka menangguhkan seluruh penerbangan ke Bamiyan hingga batas waktu yang tidak ditentukan, menambahkan bahwa insiden tersebut dapat membahayakan nyawa para penumpang dan pekerja bandara. (afp/ant)