Dua Anak Presiden, Puan-AHY Bertemu, Apa Hasilnya?
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani akhirnya menggelar pertemuan di kawasan Hutan Kota Plataran, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu 18 Juni 2023.
Pertemuan beberapa bulan menjelang Pilpres Februari 2023 ini, tentu saja memunculkan banyak spekulasi dan tentu saja pertanyaan. Juga lebih penting, apa hasil dari pertemuan itu, atau sekadar penampilan dua politisi di pucuk pimpinan parpol ke masyarakat.
Pertemuan AHY dan Puan, banyak ditunggu-tunggu. Maklum kedua politisi itu, sama-sama orang penting di partai, plus anak dua mantan Presiden RI. Posisi AHY di partai, meneruskan tongkat estafet Partai Demokrat yang pernah dijabat Susulo Bambang Yudhoyono (SBY). Begitu juga dengan Puan Maharani, digadang-gadang akan meneruskan posisi Ketua Umum PDIP yang kini masih dijabat Ibunya, Megawati Soekarnoputri.
Keduanya punya peran penting dan berpengaruh di partai. Dengan posisi itu, tentu saja pertemuan antara AHY dan Puan, jadi catatan penting dalam percaturan politik di tanah air. Apalagi, kedua partai berlambang mercy warna biru langit dengan partai berlambang banteng moncong putih itu, sempat berseteru.
Dinamika Politik yang Hidup
Di Pemerintahan, PDIP adalah partai pengusung utama Presiden Jokowi untuk dua kali, yaitu periode 2014-2019 dan 2019-2024. Dan selama itu pula, Partai Demokrat di bawah kepemimpinan AHY, memilih berada di luar pemerintahan alias menjadi oposisi. Tentu saja jalannya roda pemerintahan, saat ini antara partai pro-pemerintah dengan partai oposisi-pemerintah, menjadikan dinamika politik menjadi hidup.
Pada persiapan menjelang Pilpres yang dijadwalkan digelar Februari 2024, antara AHY dan Puan juga berbeda kubu. Di bawah bendera Partai Demokrat, AHY berkoalisi dengan Partai Nasdem dengan pimpinan Surya Darma Paloh dan Partai Keadilan dan Sejahtera yang kini dipimpin Ustad Ahmad Saikhu plus dua partai non-parlemen. Yaitu Partai Ummat dan Partai Masyumi Reborn yang dipimpinan Ahmad Yani (mantan politisi PPP).
Koalisi partai ini, seperti diketahui, sepakat mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden pada pemilu serentak 2024 mendatang. Tetapi, koalisi partai ini, juga tengah mencari pasangani untuk calon wakil presiden. Disebut-sebut, ada tiga calon kuat pendamping Anies. Yaitu AHY, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. Namun, dari tiga tiga nama tersebut, dikabarkan AHY jadi calon kuat.
Sementara dari kubu Puan Maharani, partainya, lewat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, telah resmi menunjuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden untuk Pilpres 2024. Partai pemilik suara 128 kursi dari total 575 kursi di DPR RI ini, sebenarnya melenggang mulus tanpa harus berkoalisi dengan partai lain, karena suaranya lebih dari 20 persen.
Dalam perkembangannya, PDIP resmi didukung PPP. Kemudian, didukung PSI, Hanura, dan terakhirnya Perindo juga teken kerjasama politik untuk mendukung pencaloan Ganjar Pranowo.
Awal Pertemuan AHY-Puan
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan (DPP PDIP) Puan Maharani mengatakan, ada nama calon wakil presiden (cawapres) bagi bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo sudah ada 10 nama. Dia pun membeberkan sejumlah nama yang masuk untuk dipertimbangkan.
Sejumlah nama yang disebut diantaranya Menko Polhukam Mahfud Md, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
“Nama kan banyak ada ada 10. Kalau boleh saya sebutkan yang ada di media ada Pak Mahfud sudah masuk namanya. Pak Erick Thohir, Pak Ridwan Kamil, Pak Sandiaga Uno, Pak AHY, sopo lagi mas, Pak Airlangga, nama-nama itu ya masuk dalam peta yang ada di PDI Perjuangan,” kata Puan di sela-sela Rakernas III PDIP, di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa 6 Juni 2023
Selanjutnya, muncul rencana pertemuan AHY dengan Puan Maharani. Hal itu mendapat respon dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Tetapi, jauh-jauh hari sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, PDIP tidak akan berkoalisi dengan PKS maupun Partai Demokrat menghadapi Pemilu dan Pilpres 2024.
Sikap PDIP terhadap dua partai oposisi ini disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto jelang penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP di Sekolah partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis 23 Juni 2022.
"Saya pribadi sebagai Sekjen memang tidak mudah untuk bekerja sama dengan partai Demokrat karena dalam berbagai dinamika politik menunjukkan hal itu," kata kata Hasto (Ngopibareng.id Jumat 24 Juni 2022).
Ucapan Hasto kemudian direspon anggota Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Syarief Hasan, yang mengingatkan, bahwa Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pernah mengatakan, PDIP tidak mungkin berkoalisi dengan Partai Demokrat.”Kami santai aja, kan posisi kita dengan PDIP kan berbeda,” katanya dikutip republika. Jumat 9 Juni 2023.
Lepas dari perdebatan itu, toh akhirnya dua politisi partai yang sama-sama anak presiden itu, bertemu juga. Tentu pertemuan ini melegakan.
Terlihat AHY menyambut Puan Maharani di Plataran Hutan Kota Senayan, Jakarta, Minggu 18 Juni 2023. AHY dan rombongan elite Demokrat dan sejumlah elite PDIP tiba terlebih dahulu disusul Puan Maharani.
Kedatangan Puan langsung disambut AHY. Mereka berdua berjabat tangan dan tampak bertutur sapa. Sejumlah elite kader kedua parpol tersebut langsung bersorak dan bertepuk tangan.
Keduanya diminta para awak media untuk berpose akrab dalam foto, Puan langsung berseloroh bahwa keduanya memang akrab selama ini. "Kayak sama siapa saja, orang akrab," kata Puan.
Sebelum pertemuan antara AHY-Puan, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pertemuan sudah diagendakan. Nantinya akan ada dialog antara Puan dan AHY mengenai misi membangun bangsa ke arah yang lebih baik.
Dalam pertanyaan lain, Hasto Kristyanto juga menyebut, pertemuan AHY-Puan, untuk mempererat persahabatan jelang pesta demokrasi 2024. PDI P tidak berniat merusa atau mengobrak abrik koalisi pendukung Anies.
Tentu saja pertemuan AHY-Puan, belum diperoleh hasil. Tetapi setidaknya, pertemuan kedua tokoh muda ini, menurunkan tensi politik antar-partai dan pendukungnya jelang Pilpres 2024 mendatang.