Dua Anak Genius Sukses Masuk Unej di Usia 16 Tahun
Tahun akademik 2021/2022, Universitas Jember menerima 7.644 mahasiswa baru, mereka terdiri dari 7.062 mahasiswa jenjang sarjana, dan 582 mahasiswa jenjang diploma. Dari 7.644 mahasiswa baru itu, lima mahasiswa baru di antaranya masih berusia 16 tahunan.
Mereka adalah Paramitha Kartika Dewi dari Program Studi Pendidikan Biologi dan Putri Mulya Anggraini dari Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). M. Abdul Karim Al Hakim dan Regina Callista Nailah Puspamaya dari Fakultas Kedokteran, serta Agung Fadlullah Ahmad dari Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik.
Paramitha Kartika Dewi, mahasiswa asal Desa Umbulsari, Kecamatan Umbulsari Jember mengatakan, sejak masih berada bangku MTsN 2 Jember dan MAN 2 Probolinggo, sudah membangun prinsip, harus bisa belajar kepada mereka yang memiliki peringkat terbaik di sekolah. “Prinsipnya harus harus rajin belajar,” kata Mitha saamitha dikonfirmasi secara daring, Jumat, 17 September 2021.
Putri kedua dari pasangan Fauzi dan Eni Nisfuatin Nida yang tinggal di Desa Umbulsari Kecamatan Umbulsari Jember itu, berhasil masuk program akselerasi. Hanya butuh waktu dua tahun menyelesaikan pendidikan di MTsN 2 Jember. Begitupun pada saat duduk di bangku MAN 2 Probolinggo juga diselesaikan dalam waktu dua tahun. “Masuk ke kelas akselerasi membuat saya harus selalu siap belajar sesuatu yang baru dalam waktu cepat, Alhamdulillah, lingkungan sekolah dan keluarga saya sangat mendukung,” tutur perempuan yang memiliki hobi olah raga ini.
Sehingga tidak heran, di usianya yang baru 16 tahun 6 bulan dan 23 hari sudah resmi diterima di Universitas Jember. Ia memantapkan pilihannya di Program Studi Pendidikan Biologi, karena biologi merupakan pelajaran yang ia sukai.
Di balik prinsip belajarnya yang tekun tidak membuat Paramitha lupa bergaul dengan rekan sebayanya. Dengan memiliki hobi olahraga, Paramitha mampu bergaul layaknya rekan-rekan yang lain, bahkan ia sering dibantu oleh rekan-rekannya saat mengalami kesulitan.
Paramitha memiliki keinginan selama menempuh kuliah di Universitas Jember akan mencoba usaha jual beli online. Ia juga berencana meluangkan waktu untuk memberikan les privat di sela-sela mengikuti perkuliahan.
Hal serupa juga disampaikan M. Abdul Karim Al Hakim. Mahasiswa yang berhasil masuk Fakultas Kedokteran Unej di usia 16 tahun 4 bulan 12 hari itu menyampaikan kisahnya saat masih bersekolah di MAN 2 kota Malang.
Selama di MAN 2 kota Malang itu, Hakim selalu mendapat rekan yang baik. Saat kesulitan memahami Bahasa Jawa karena lama tinggal di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, rekan-rekannya banyak membantunya.
Pria yang kini tinggal di Desa Pekarungan Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, menempuh pendidikan di sekolah menengah secara normal, tiga tahun. Namun, yang membuatnya bisa kuliah di usia kurang dari 17 tahun karena sudah masuk Sekolah Dasar saat berusia 5 tahun.
“Ceritanya, saya masuk SD Cendekia Taka Bulungan di usia 5 tahun. Nah, pada tahun 2015 saat duduk di kelas 5, ada kejadian jumlah siswa kelas 6 peserta Ujian Nasional dari SD saya kurang. Lantas saya dites apakah layak ikut Ujian Nasional, eh ternyata dinyatakan bisa ikut Ujian Nasional. Alhamdulillah saya lulus Ujian Nasional dan lanjut ke SMP walau usia masih 10 tahun,” ungkap Hakim mengenang masa kecilnya di Kalimantan Utara mengikuti orang tuanya, Amin dan Shofiyah Noer Layliah yang berdinas di Kabupaten Bulungan.
Hakim memilih kuliah jadi dokter karena terinspirasi dari kakaknya, Sayyidah Auliany Aminy yang kuliah di FK Universitas Jember juga. Awalnya ia ingin masuk ke Fakultas Teknik, tetapi pilihannya berubah karena menilai kuliah di Fakultas Kedokteran materi kuliah yang akan ditempuh lebih mudah karena bisa bertanya langsung kepada kakaknya.
Pria yang memiliki hobi sepak bola itu, selama sebulan penuh belajar sebelum mengikuti tes Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Hakim belajar intens di bawah bimbingan kakaknya. Dengan mengerjakan latihan soal dan mengikuti banyak kegiatan try out. Dan hasilnya, Hakim diterima di FK Universitas Jember.
Selama menjalani kuliah di FK Universitas Jember, Hakim ingin menambah wawasan keilmuan di bidang kedokteran dengan jalan aktif di berbagai kegiatan penelitian di kampusnya.Menurut Hakim, dengan aktif dalam kegiatan penelitian akan menjadi pendukung saat akan tampil di berbagai lomba karya tulis ilmiah.
“Penasaran sih, sebab dulu saat sekolah pernah ikutan beberapa kali lomba, olimpiade dan kegiatan yang sejenis tapi belum pernah dapat juara,” pungkas Hakim, pria yang bercita-cita menjadi dokter spesialis jantung.
Advertisement