Dua Adab Para Pencari Ilmu Diungkap Ulama Hadramaut di Pasuruan
Ulama terkemuka dari Hadhramaut, Rektor Universitas Imam Syafi'i Hadhramaut-Yaman, Al-'Alim Al-'Allamah Al-Murabbi Sayyidi Syeikh Dr. Muhammad bin Ali Ba'athiyah menyampaikan kuliah umum tentang adab seorang penuntut ilmu, saat kunjungannya ke Pondok Pesantren Bayt al-Hikmah Pasuruan-Jawa Timur.
Pesantren yang diasuh KH. Muhammad Idris bin KH. Abdul Hamid Pasuruan ini merupakan sebuah Pesantren yang menggabungkan antara sistem salafi dan modern.
Tepat setelah solat Dzuhur, siang itu, Sayyidi Syeikh tiba di Pesantren tersebut, beliau langsung disambut meriah oleh ratusan santri dan pimpinan Pondok Pesantren Baitul Hikmah.
Setelah itu diadakan pembacaan Maulid Nabi Muhammad saw., lalu dilanjutkan dengan pembacaan sekilas biografi Sayyidi Syeikh Dr. Muhammad bin Ali Ba'athiyah yang dibacakan Gus Abdul Aziz bin KH. Muhammad Idris, beliau merupakan murid Sayyidi Syeikh, alumni angkatan kedua Universitas Imam Syafi'i Hadhramaut-Yaman.
Gus Abdul Aziz juga sedikit bercerita saat beliau sedang menuntut ilmu kepada Sayyidi Syeikh di Universitas tersebut.
Setelah itu masuk ke acara ini yaitu Kuliah Umum tentang adab seorang penuntut ilmu yang disampaikan lansung oleh Sayyidi Syeikh Dr. Muhammad bin Ali Ba’athiyah. Ada dua poin penting yang bisa kita petik:
Yang pertama: Seperti yang sudah kita ketahui bahwa Rasulullah dilahirkan dalam keadaan yatim karena Ayahnya Abdullah meninggal saat beliau ada dalam kandungan ibunya, Siti Aminah.
Saat usia balita Rasulullah diserahkan kepada Kakenya Abdul Mutholib untuk dididik, dan ketika kekeknya meninggal, Rasulullah diserahkan kepada Pamanya yang sangat penyayang, Abu Tholib. Beliau sangat mengedepankan pendidikan Rasulullah dibanding pendidikan anaknya sendiri.
Setelah dewasa Rasulullah meminta izin kepadanya agar salah satu dari anaknya beliau yang akan mendidik. Mengapa demikian, karena ingin membalas kebaikan dari Abu Tholib yang telah mendiddiknya saat kecil. Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah saw:
"وَمَنْ صَنَعَ إِلَيْكُمْ مَعْرُوفًا فَكَافِئُوهُ، فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا مَا تُكَافِئُونَهُ فَادْعُوا لَهُ" (رواه أبو داود)
"Barang siapa yang berbuat kebaikan kepada kalian maka balaslah dia dengan kebaikan pula, dan jikan engkau belum bisa membalasnya maka doakanlah" (HR. Abu Daud)
Dan ada dua jasa yang tidak akan engkau bisa membalasnya secara sempurna walaupun engkau telah berusaha untuk membalasnya, yaitu jasa kedua orang tua dan guru.
Sayyidina Ali dididik oleh Rasulullah dalam lingkungan yang baik, beliau sering menemani Rasulullah disetiap keadaannya sampai diwaktu ibadanya ketika di Goa Hira sebelum diangkat kenabiaanya, beliau berkhidmah kepada Rasulullah untuk memenuhi segala kebutuhannya. Beliau adalah salah satu contoh untuk seorang penuntut ilmu dalam berkhidmah kepada gurunya. Beliau telah mengambil banyak pelajaran yang luar biasa dari Rasulullah termasuk tentang Adab dan Akhlak yang terpuji.
Lalu jika ada yang bertanya, siapakah yang mendidik Rasulullah? Jawabannya adalah Allah swt., seperti yang dikatankan dalam hadis dan diceritakan dalam surat Ad-Duha. Kita sebagai penuntut ilmu harus mengambil contoh dari Sayyidina Ali, karena beliau selalu bersama Rasulullah, beliau adalah orang yang memiliki semangat yang yang tinggi. Beliau telah belajar berbagai pelajaran dari Rasulullah. Beliau belajar ilmu, adab, keberanian dan lain-lain dari Rasulullah saw.
Pesan penting Sayyidina, Ali bin Abi Thalib
Yang kedua: Setiap penuntut ilmu yang datang ke Pesantren seperti ini hendaknya menjadikan Sayyidina Ali bin Abi Thalib sebagai panutannya. Mengapa? Karena beliau belum pernah sekalipun melakukan maksiat atau mengingkari perintah Allah dan Rasulnya, dari sejak kecil hingga wafat. Karena itu beliau dijuluki dengan sebutan "Karromallahu Wajhahu". Beliau juga belum pernah menyembah berhala sekalipun, berbeda dengan para sahabat lainnya, yang pernah menyembah berhala sebelum memeluk Islam.
Maka dari itu, para penuntut ilmu harus mengikuti jejak Sayyidina Ali bin Abi Thalib dalam hal adab dan akhlak atau dalam kesungguhannya saat menuntut ilmu dan meninggalkan maksiat. Beliau tidak pernah melakukan kemaksiatan walaupun itu kecil dan tidak pernah mengingkari perintah gurunya sampai mendapatkan kesaksian dari Rasulullah saw untuk Sayyidina Ali Karromallhu Wajhahu. Rasulullah berkata:
"ﺃﻧﺎ ﻣﺪﻳﻨﺔ اﻟﻌﻠﻢ ﻭﻋﻠﻲ ﺑﺎﺑﻬﺎ، ﻓﻤﻦ ﺃﺭاﺩ اﻟﻤﺪﻳﻨﺔ ﻓﻠﻴﺄﺗﻬﺎ ﻣﻦ ﺑﺎﺑﻬﺎ"
"Aku (Rasulullah) adalah kota ilmu dan Sayyidina Ali adalah pintunya, barang siapa yang ingin masuk ke kota tersebut maka harus melewati pintunya (Sayyidina Ali)"
Maksud dari sabdanya tersebut adalah bahwa seseorang tidak akan sampai kepada Rasulullah kecuali melalui jalan Sayyidina Ali bin Abi Thalib, baik itu dalam ilmu Qiroaat, Fiqih dan tafsir dan lain-lain.
Maka dari itu Rasulullah sering memuji Sayyidina Ali dan memperjelas kedudukannya di depan para sahabat. Kedudukan seperti itu dihasilakan dari ridhonya seorang guru di setiap keadaanya. Maka setiap orang mu'min hendaknya mencontoh kepada Sayyidina Ali Ra.
Dan setelah itu yang harus diperhatikan bagi penuntut ilmu bahwa tidak cukup seorang penuntut ilmu hanya dengan belajar tetapi harus mengamalkanya dan mengajarkannya. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw:
"بلغوا ﻋﻨﻲ ﻭﻟﻮ ﺁﻳﺔ". رواه الترمذي. ومن لم يبلغ العلم فهو كاتم. وقد قال ﷺ: "مَنْ كَتَمَ عِلْمًا مِمَّا يَنْفَعُ اللَّهُ بِهِ فِي أَمْرِ النَّاسِ - أَمْرِ الدِّينِ - أَلْجَمَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِلِجَامٍ مِنَ النَّارِ". رواه ابن ماجه.
“Sampaikanlah dariku walaupun itu satu ayat (sedikit) (HR. Tirmizi) dan barang siapa yang belum mengajarkannya makai ia termasuk orang yang menyembunyikan ilmu. Rasulullah saw. bersabda: “Barang siapa yang menyembunyikan ilmu yang bermanfaat bagi manusia lainnya (dalam perkara agama) maka Allah akan mengazabnya di hari kiamat. (HR. Ibnu Majah)
Sebelum mengakhiri perkataanya Sayyidi Syeikh memberika sedikit faidah tentang nama Pesantren tersebut yaitu “Baitul Hikmah”. Baitul Hikmah berarti tempat yang penuh dengan hikmah, dan hikmah memiliki empat makna: yang pertama Ilmu, yang kedua Tazkiyah, yang ketiga Akhlak dan yang keempat Amal.
Advertisement