DSF, Libatkan Tuna Rungu Sebagai Model Baju Berbahan Tenun Ikat
Ada yang berbeda dalam penyelenggaraan Dhoho Street Fashion tahun ini. Kali ini pihak panitia penyelenggara ikut mengajak sejumlah penyandang disabilitas tuna rungu untuk ikut tampil memperagakan busana bikinan para desainer berbahan tenun ikat khas Bandar Kidul Kediri.
"Teman teman ini tidak punya passion untuk merancang. Mereka passionnya senang Catwalk.Saya rasa tidak ada masalah ya, mereka bisa terlihat banyak cara," terang Ferry Silviana Feronica selaku Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Kota Kediri.
Istri Walikota Kediri yang akrab disapa Bunda Fey ini mengatakan, selama 7 tahun penyelenggaraan Dhoho Street Fashion (DSF), baru kali ini penyandang disabilitas turut dilibatkan.
"Kalau di acara fashion ini belum. Ini pertama kali, tadi Mbak Yuyun (Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Kesejahteraan Tunarungu Indonesia) kan bilang ," jelasnya.
Ada sekitar tujuh orang remaja tunarungu yang akan menjadi model, dalam pergelaran Dhoho Street Fashion (DSF), bertema Diversity of Dhaha yang diselenggarakan di Jalan Basuki Rahmat depan Balai Kota Kediri, Sabtu 10 Desember 2022 pukul 18.00 WIB.
Selain mengajak penyandang disabilitas, dalam event ini pihak penyelenggara juga menggandeng beberapa desainer pelajar Kediri. Dalam sesi jumpa pers, sebelum pelaksanaan kegiatan sejumlah desainer papan atas tampak hadir. Mereka di antaranya Era Soekamto, Priyo Oktaviano serta Wignyo Rahadi. Selain itu, para perajin tenun ikat di Kelurahan Bandar Kidul juga turut diundang
"Menjadi suntikan semangat tersendiri kan buat para teman pengrajin kalau mereka dilibatkan dalam event atau acara. Oh ternyata teman-teman pengrajin ini di Bandar Kidul diperhitungkan gitu. Mereka pengrajin posisinya penting buat Pemkot, pasti senang dan terus berkreasi," kata perempuan yang hobi olahraga gowes tersebut.
Advertisement