Drummer Rolling Stone, Charlie Watts dari Jazz ke Rock n Roll
Drummer Rolling Stones, Charlie Watts meninggal dunia di London, Inggris, Selasa 25 Agustus 2021. Ia menghembuskan napas terakhir di usia 80 tahun. Charlie Watts menjadi bagian The Rolling Stones sejak 1963 bersama penyanyi Mick Jagger, gitaris Keith Richards, dan bassis Ronnie Wood.
''Dengan sangat sedih kami mengumumkan kematian Charlie Watts yang kami cintai. Dia meninggal dengan tenang di rumah sakit London hari ini dikelilingi oleh keluarganya," kata juru bicaranya.
Putra dari sopir truk itu menyebut jazz telah mempengaruhi sebagian besar gaya permainan drumnya. Pria kelahiran 1941 itu memiliki beberapa musisi favorit seperti 78rpm dari Jelly Roll Morton, Thelonious Monk dan pemain saksofon kelahiran Kansas, Charlie Parker.
Sementara itu, perkenalan Charlie Watts dengan permaianan drum dimulai pada saat dia menginjak usia 13 tahun. Hal itu bermula saat dia mendengar seorang drummer bernama Chico Hamilton yang bermain dengan Gerry Mulligan bermain di Walking Shoes.
Berbekal instrumen yang sederhana, Charlie Watts merangkai sendiri drum set di rumahnya. Hal itu membuat orang uanya merasa kasihan, dan pada tahun 1955 mereka membelikan Charlie Watts set drum pertamanya.
Putus Sekolah
Charlie Watts yang ingin menekuni dunia musik akhirnya memilih untuk putus sekolah dari Harrow School of Art, dan menjadi desainer grafis di sebuah perusahaan periklanan lokal.
Di waktu luang, dia menulis dan menerbitkan buku anak-anak tentang legenda jazz Charlie Parker berjudul Ode to a High Flying Bird. Di kata pengantar dia menulis, This story was compiled by one Charlie to a late and great Charlie.
Di suatu malam, dia bersama kawannya, Dave Green bermain di sebuah band jazz di Middlesex, Inggris bernama Jo Jones All Stars. Di salah satu penampilannya, Charlie Watts akhirnya bertemu dengan legenda blues Inggris Alexis Korner. Dia bahkan mengajak Charlie Watts untuk manggung dengan grup musiknya yakni Blues Incorporated.
Gabung Rolling Stones
Pada 1962, Brian Jones membentuk Rolling Stones dengan Mick Jagger sebagai penyanyi, Ian Stewart sebagai pianis, dan Keith Richards serta Dick Taylor sebagai gitaris. Charlie Watts menolak tawaran pertama grup untuk bergabung. Tapi pada akhirnya, dia mengakui dan memainkan pertunjukan pertamanya dengan mereka pada Januari 1963. Pada 1964, Rolling Stones mencapai nomor 1 di tangga lagu pop Inggris dengan cover lagu Bobby Womack "It's All Over Now."
Tim penulis lagu Mick Jagger-Keith Richards menciptakan lagu klasik bonafide pertamanya, (I Can't Get No) Satisfaction, pada 1965. Band ini menikmati serangkaian single hits hingga 1966, termasuk Paint It Black, 19th Nervous Breakdown, Get off My Cloud, Have You Seen Your Mother, Baby, dan Lady Jane.
Grup ini mempertahankan popularitas besar selama beberapa dekade dengan album klasik seperti Aftermath (1966), Sticky Fingers (1971), Some Girls (1978), dan Tattoo You (1981). Selain itu dengan tur besar-besaran akhirnya membawa mereka keliling dunia.
Charlie Watts Membentuk Grup Jazz
Pada 1980-an, Charlie Watts akhirnya menemukan waktu untuk mengejar hasratnya terhadap jazz dan membentuk band beranggotakan 32 orang bernama Charlie Watts Orchestra.
Pertunjukan pertama mereka adalah di klub jazz London legendaris Ronnie Scott's. Di sana Charlie Watts sering menjadi pengunjung, jika menyamar.
Pada awal 1990-an, dia merilis beberapa album dengan grup lain, Charlie Watts Quintet, termasuk penghargaan untuk Charlie Parker. Dia menikah dengan Shirley Ann Shepherd pada 1964 dan pasangan itu memiliki satu putri, Seraphina. Mereka tetap menikah sampai kematian Charlie Watts.
Kecanduan Heroin hingga Tinggalkan Rolling Stones
Charlie Watts seorang perokok berat, didiagnosis menderita kanker tenggorokan pada 2004 tetapi sembuh total. Dia dikenal memiliki kepribadian yang tertutup. Tetapi, dia mengakui kecanduan pada minuman beralkohol. Ia juga sempat mengkonsumsi heroin, meskipun tidak pernah melebihi dari yang dikonsumsi teman satu bandnya, Keith Richards.
"Saya tergila-gila pada minuman dan obat-obatan. Saya menjadi orang yang sama sekali berbeda, bukan orang baik. Saya hampir kehilangan istri dan keluarga saya dan segalanya," ungkap dia pada The Guardian.
Charlie Watts menghabiskan sebagian besar waktunya di tanah miliknya di Devon, Inggris barat daya. Istrinya, Shirley Shepherd memelihara kuda dan memiliki peternakan pejantan yang terkenal. Dalam beberapa tahun terakhir, Charlie Watts membentuk band blues sekolah tua bernama ABC&D dari Boogie Woogie, lebih memilih untuk bermain di klub intim. Namun dia terus bermain dengan Rolling Stones. Terakhir di tur Eropa No Filter band pada 2018, Charlie Watts meninggalkan tiga rekan band lamanya di Rolling Stones, yakni Mick Jagger, Keith Richards, dan Ronnie Wood.
"Mungkin menjelang akhir 1986, saya mencapai titik terendah dalam kehidupan pribadi saya dan dalam hubungan saya dengan Mick Jagger," kata Charlie Watts.
Advertisement