Drone Hizbullah Ditembak Rudal Pencegat Israel, Ini Faktanya
Militer Israel mengatakan, pihaknya menembakkan rudal pencegat pada Jumat 18 Februari 2022 dan menerbangkan pesawat tempur secara protektif. Hal itu terjadi setelah pesawat tak berawak (drone) yang diluncurkan oleh kelompok militan Hizbullah Lebanon melintasi perbatasan utara yang tegang.
Langkah itu dilakukan hanya sehari setelah Israel menembak jatuh apa yang dikatakannya sebagai drone Hizbullah lainnya. Baik Lebanon maupun Hizbullah tidak segera memberikan komentar. Demikian dilansir Arabnews.com, Jumat 18 Februari 2022.
Militer mengatakan serangan itu memicu sirene serangan udara di Israel utara, dan pencegat Iron Dome dikerahkan dan jet tempur berpatroli di langit.
Israel dan Hizbullah merupakan musuh bebuyutan yang berperang selama sebulan pada tahun 2006 yang berakhir dengan jalan buntu. Israel menganggap Hizbullah yang didukung Iran sebagai ancaman langsung terbesarnya, memiliki sekitar 150.000 roket dan rudal yang mampu menyerang wilayah Israel di mana saja.
Hizbullah Kembangkan Peluru Kendali
Israel telah lama menyatakan keprihatinan bahwa Hizbullah akan memperoleh atau mengembangkan peluru kendali dan menyerang dengan pesawat tak berawak.
Awal pekan ini, kepala Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya telah memproduksi drone militer di Lebanon, dan memiliki teknologi untuk mengubah ribuan rudal yang dimilikinya menjadi amunisi berpemandu presisi.
Advertisement