Drone Bersenjata Serang Bandara Jazan Arab Saudi, 10 Orang Luka
Sedikitnya 10 orang dilaporkan terluka dalam serangan di sebuah bandara di kota Jazan, Arab Saudi, dekat perbatasan dengan Yaman. Kantor berita Saudi Press Agency (SPA) mengatakan serangan pada Jumat malam menargetkan Bandara King Abdullah.
Menurut laporan, proyektil pertama ditembakkan dari pesawat tak berawak atau drone, menghancurkan jendela bandara dan menyebabkan cedera beberapa orang. Enam warga Saudi, tiga warga negara Bangladesh dan satu warga Sudan termasuk di antara mereka yang terluka dalam serangan pertama.
Drone kedua yang sarat bahan peledak berhasil dicegat Sabtu pagi, tidak ada laporan rincian tentang cedera atau kerusakan.
Sedikitnya lima korban hanya mengalami luka ringan, sedangkan kondisi lima lainnya belum diketahui secara langsung.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab langsung atas serangan itu, tetapi sejumlah serangan terhadap sasaran Arab Saudi baru-baru ini diduga dilakukan oleh pasukan Houthi Yaman. Houthi sedang memerangi koalisi yang dipimpin Saudi, yang berusaha mengembalikan pemerintahan yang digulingkan di Yaman.
Pada hari Rabu, empat pekerja juga terluka setelah koalisi mencegat sebuah drone bermuatan bahan peledak yang menargetkan serangan terhadap Bandara Abha, Kota yang terletak sekitar 150 kilometer sebelah utara Jazan, atau Jizan.
Pada 31 Agustus, sebuah drone telah menghantam bandara yang sama, yaitu Abha, melukai delapan orang dan merusak sebuah pesawat sipil. Terletak di pegunungan barat daya kerajaan, Abha adalah tujuan populer bagi wisatawan Saudi. Di kota ketinggian ini memiliki dua musim yaitu musim panas dan musim penghujan.
Arab Saudi melakukan intervensi dalam perang Yaman atas nama pemerintah yang diakui secara internasional pada tahun 2015. Houthi yang bersekutu dengan Iran telah berulang kali menargetkan Arab Saudi dalam serangan lintas perbatasan.
Sejak bulan Agustus, pasukan Houti yang menganut Syiah meningkatkan operasi tersebut, menggunakan drone dan rudal. (*)