Drama Penyanderaan di Mako Brimob Akhirnya Berakhir
Penyanderaan yang dilakukan para napi teroris di Rutan Mako Brimob akhirnya berakhir. 145 tahanan teroris telah menyerahkan diri kepada pihak kepolisian sebelum penyerbuan besar-besaran dilakukan.
“Melalui rakor yang kita lakukan, maka direncanakan serbuan untuk melucuti, melumpuhkan para teroris di lokasi yang telah kita kepung dan isolasi,” kata Menko Polhukam Wiranto di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis mengutip kumparan.com
Dalam konferensi pers itu, Wiranto didampingi Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius, Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto.
Wiranto menegaskan, tidak ada negosiasi yang dilakukan dengan para napi teroris. Yang dilakukan sejak kemarin adalah ultimatum sebelum serbuan dilakukan dengan masif.
“Aparat keamanan memberikan ultimatum, jadi bukan negosiasi, jangan disalah artikan negosiasi, kita ulitimatum. Kita akan lakukan serbuan, menyerah atau akan kita serbu, ada batas waktu tertentu mereka harus menjawab,” jelas Wiranto.
Serbuan besar-besaran direncanakan dilakukan pada pagi ini, tepat saat fajar menyingsing. Namun, sebelum serbuan dilkukan, 90 persen napi terorisme menyerahkan diri.
“Pada fajar pagi ini, dalam batas waktu yang kita tentutan untuk melakukan serbuan, mereka menyerah tanpa syarat, dan mereka satu persatu keluar dari lokasi mereka. 145 dari 155 keluar dan menyerah tanpa syarat,” tegas Wiranto.
10 teroris yang tersisa, pagi tadi masih bertahan di dalam rutan. Aparat lalu melakukan penyerbuan dengan bom asap dan bom kejut. Hingga akhirnya 10 tahanan tersisa menyerahkan diri.
“Semua sudah menyerahkan diri saat ini,” ungkap Wiranto.
Advertisement