Drama dan Film Korea Olahraga Terbaik di 2023
Genre olahraga dalam drama dan film Korea termasuk salah satu tayangan yang paling menarik bagi para pecinta drakor. Hal ini dibuktikan dari berbagai drama olahraga yang terkenal pada tahun-tahun sebelumnya. Seperti Strong Woman Do Bong Soon atau Weightlifting Fairy Kim Bok Joo.
Dilansir dari IMDb terdapat beberapa drama dan film Korea dengan tema olahraga yang tayang sepanjang 2023 lalu, yang wajib ditonton. Apa saja drama dan film tersebut? Berikut ini ulasannya.
1. Bloodhounds
Bloodhounds merupakan drama yang memiliki daya tarik pada ceritanya. Daya tarik utamanya terletak pada kemampuannya menyelipkan komentar sosial ke dalam berbagai genre, dari drama pembalasan yang mendebarkan hingga rom-com yang ringan.
Dalam drama ini dapat dipastikan para penonton dapat merasakan tawa, tangis, dan refleksi. Drama ini mengangkat fokus seperti status ekonomi korea yakni seperti kemiskinan hingga kelas sosial baik dalam hirarki masyarakat maupun gender
Sinopsis
Saat petinju pendatang baru Kim Gun-woo berhadapan dengan petinju kidal Hong Woo-jin, Gun-woo menang tipis namun kedua mantan marinir itu segera menjadi teman. Seiring dengan berkembangnya persahabatan mereka, kesulitan finansial yang menimpa ibu Gun-woo pun ikut bertumbuh.
Untuk menyelamatkan kafe kuno miliknya agar tidak bangkrut, dia menandatangani pinjaman dalam jumlah besar. Namun saat ternyata dia menjadi sasaran Smile Capital — bisnis rentenir yang kejam — Gun-woo dan Woo-jin melakukan segala daya mereka untuk memperbaikinya.
Nasib ikut campur ketika pasangan tersebut akhirnya bekerja untuk pemberi pinjaman uang yang murah hati yang putri angkatnya sudah mati untuk menjatuhkan para rentenir.
Pemeran
Woo Do-hwan sebagai Kim Gun-woo
Lee Sang-yi sebagai Hong Woo-jin
Huh Joon-ho sebagai Choi Tae-ho
Park Sung-woong sebagai Kim Myeong-gil
Choi Si-won, alias Siwon sebagai Hong Min-beom
2. Dream
Dream adalah film yang menginspirasi karena mengangkat nilai-nilai kerja sama dan solidaritas di atas kemenangan dan kekalahan. Kisahnya tentang orang-orang tunawisma.
Dream membuat penonton terharu sesekali karena kondisi hidup yang tidak adil yang dialami oleh orang-orang miskin ini. Film ini berhasil menampilkan bahwa orang-orang tunawisma juga layak mendapatkan penghargaan dan pengakuan dari masyarakat.
Sinopsis
Dream bercerita tentang perjuangan sekelompok orang yang mencoba meraih mimpi mereka dalam menjuarai Piala Dunia Tunawisma, sebuah acara sepak bola internasional tahunan.Yoon Hong Dae, seorang pemain sepak bola profesional dalam masa percobaan disipliner, menjadi pelatih tim sepak bola tunawisma.
Awalnya, dia hanya menganggap tim ini sebagai kesempatan untuk memperbaiki citranya. Namun, seiring berjalannya waktu, dia menjadi tulus peduli dan percaya pada anggota tim, menjadi pemimpin sejati.Lee So Min, seorang sutradara produksi yang bermimpi meraih kesuksesan, membuat film dokumenter tentang tim Hong Dae.
Film dokumenter ini tidak hanya menceritakan kisah perjuangan tim untuk meraih mimpi mereka, tetapi juga kisah tentang harapan, persahabatan, dan kegigihan.
Pemeran
Park Seo-joon sebagai Yoon Hong-dae
Kim Jong-soo sebagai Kim Hwan-dong
Ko Chang-seok sebagai Jeon Hyo-bong
Jung Seung-gil sebagai Son Beom-soo
Lee Hyun-woo sebagai Kim In-sun
Yang Hyun-min sebagai Jeon Moon-soo
Hong Ahn-pyo sebagai Young-jin
Heo Joon-seok sebagai Hwang In-guk
Lee Ha-nui sebagai Byeong-sam
Lee Ji-hyun sebagai Jin-ju
Baek Ji-won sebagai Sun-ja
Park Moon-sung sebagai komentator sepak bola
Kang Ha-neul sebagai Sung-chan
Park Myung-hoon sebagai reporter
Jo Hyang-gi [ko] sebagai MC
3. Road to Boston
Road to Bosto adalah film biografi arahan sutradara Kang Je-Gyu. Film dibintangi oleh Ha Jung-Woo sebagai Son Kee-Jung, Im Si-Wan sebagai Suh Yun-Bok, Bae Sung-Woo sebagai Nam Seung-Ryong, dan Kim Sang-ho sebagai Baek Nam-hyeon.
Film ini bercerita tentang kisah nyata pelari maraton Suh Yun-Bok dan pelatih kepalanya Son Kee-Jung. Mereka berupaya dalam kompetisi maraton internasional pertaman setelah perang dunia kedua.
Sinopsis
Film ini berlatar 1947. Dua tahun setelah Korea dibebaskan dari pemerintahan kolonial Jepang, pelari remaja Suh Yun-Bok berlatih untuk Boston Marathon ke-51 di bawah arahan pelatih berpengalaman.
Pada Olimpiade Berlin 1936, pelatih kepala Son Kee-Jung memenangkan medali emas, tetapi karena Jepang masih menguasai Korea pada saat itu, ia memakai bendera Jepang di dadanya.
Son Kee-Jung sangat berharap Sun Yun-Boknmengibarkan bendera Korea dengan meraih kemenangan di Boston Marathon ke-51. Satu minggu sebelum perlombaan dimulai, mereka akhirnya berhasil sampai ke Boston setelah melalui beberapa rintangan.
Pemeran
Ha Jung-woo sebagai Sohn Kee-chung
Im Si-wan sebagai Suh Yun-bok
Bae Seong-woo sebagai Nam Sung-yong
Kim Sang-ho sebagai Baek Nam-hyeon
Choi Gyu-hwan sebagai Baek Nam-hyeon
Oh Hee-jun sebagai Dong-gu
Seo Jeong-yeon sebagai ibu Suh Yun-bok
Jeong Young-joo sebagai ibu Ok-rim
Hwang Ja-neung sebagai mantan atlet atletik
Jo Hye-sun sebagai nyonya gisaeng
Ron Kelly sebagai Mayor Jenderal John R. Hodge
4. My Lovely Boxer
Drama My Lovely Boxer menggambarkan perjuangan dan konflik para atlet, serta hubungan romantis yang berkembang di antara mereka. Drama ini berhasil mengundang banyak penonton karena akting dan chemistry para pemain, serta pesan inspiratif tentang mencari dukungan dari orang-orang di sekitar kita.
Drama ini memiliki alur cerita yang sederhana yang menonjolkan perkembangan karakter, yang merupakan fokus utama dari drama ini. Meskipun begitu, alur cerita tidak membosankan atau mudah ditebak karena setiap episodenya menarik dengan kejadian-kejadian yang tak terduga
Sinopsis
Seorang agen olahraga bernama Kim Tae Young tidak memiliki hati nurani. Dia hanya memikirkan uang dan mengeksploitasi atlet-atlet muda yang berbakat. Dia tidak peduli jika mereka kelelahan dan tidak bisa berprestasi lagi.
Hanya ada satu klien yang berbeda baginya, yaitu Kim Hee Won. Dia adalah pelempar baseball yang sangat bagus. Kim Tae Young harus membantu Kim Hee Won yang sedang dalam masalah. Caranya adalah dengan membujuk seorang petinju perempuan yang sudah pensiun untuk kembali bertanding.
Namanya Lee Kwon Sook. Dia adalah petinju yang luar biasa. Dia mulai bertinju saat usianya 17 tahun dan tidak pernah kalah. Dia membuat banyak orang tertarik dengan olahraga tinju. Tetapi, suatu hari, dia menghilang begitu saja. Kim Tae Young mencari Lee Kwon Sook yang sudah meninggalkan dunia tinju dan hidup dengan cara yang berbeda.
Pemeran
Lee Sang-yeob sebagai Kim Tae-young
Park Ji-hwan sebagai Kim Oh-bok
Kim Hyung-mook sebagai Lee Chul-yong
Kim Jin-woo sebagai Han Jae-min
Ha Seung-ri sebagai Jeong Su-yeon
Chae Won-bin sebagai Han Ah-reum
5. Iron Mask
Sutradara Kim Sung-hwan menggarap Iron Mask dengan melibatkan Joo Jong-hyuk dan Moon Jin-seung sebagai pemeran utama. Rival kendo ini memiliki sejarah kelam. Film kendo yang jarang diproduksi ini menggali konflik batin dan emosi dari tokoh-tokohnya, ditambah dengan aksi kendo yang seru dan menegangkan.
Film ini menuai pujian dari para penilai dan penikmat film, dan berhasil memenangkan penghargaan Film Terbaik di London East Asia Film Festival.
Sinopsis
Jae-woo lolos ke kamp latihan tim kendo nasional. Peserta kamp berasal dari berbagai usia, seperti Jun-hee, seorang bapak dua anak yang sudah sering mencoba, tetapi selalu kalah. Dia ingin berteman dan membantu Jae-woo, tetapi Jae-woo punya pikiran lain.
Menurutnya, Tae-su yang terbaik di kamp. Dia belajar kendo dari ayahnya. Ia belajar bersama saudaranya. Ironisnya , Tae-su malah membunuh saudaranya, dan merusak hidup Jae-woo. Jae-woo tidak bisa maafkan mereka berdua, dan juga sedih karena ayahnya hilang tanpa jejak.
Jae-woo berjuang keras untuk kalahkan musuh besarnya, tetapi selalu kalah dan membuatnya semakin frustasi, yang akhirnya meledak, meskipun ada dukungan dari pelatihnya, Jun-hee, dan wanita yang mengurus pelatihan video.
Pemeran
Joo Jong-Hyuk sebagai Kim Jae-woo
Moon Jin-seung sebagai Hwang Tae-su
Jun Whee Jang sebagai Choi Jun-hee
Lee Ju-yeon sebagai Woo Su-ah
Ji-a Park sebagai ibu Jae-woo
Yushin Cho sebagai Kim Chul-won
Jeon Jin-ki sebagai Master Ahn
Oh Ja-hun sebagai Jae-woo Muda