Rapat Kabinet Tertutup di Istana, Ini Aksi Dr Reisa yang Memukau
Untuk kali pertama Presiden Joko Widodo menggelar rapat kabinet paripurna dengan tatap muka, di Istana Negara Jakarta, Kamis 18 Juni 2020. Rapat yang diikuti seluruh anggota Kabinet Undonesia Maju.
Berbeda dengan rapat kabinet selama dua bulan sebelumnya yang selalu digelar secara virtual, sehubungan diterapkannya pembatasan sosial berskala besar ( PSBB ).
Sayangnya rapat kabinet tatap muka
perdana ini dinyatakan tertutup. Substansi tidak boleh dipublikasikan.
"Ada apa ya, kelihatannya seperti rahasia banget," kata seorang wartawan istana.
Biro Pers Media dan Informasi Sekretaris Presiden, yang biasanya mensuplay berita berita kegiatan Presiden Jokowi ke wartawan, kali ini hanya menyampaikan rekeman video seorang anggota tim komunikasi gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 dr Reisa, yang sedang pamer protokol kesehatan pada prrsiapan kabinet.
Alasannya rapat kabinet bersifat tertutup. Pada agenda harian presiden, Kamis 18 Juni tertulis intern. Catatan ngopibareng.id agenda presiden dalam dua pekkan terakhir lebih banyak yang bersifat interen.
Video yang disampaikan kepada wartawan, berisi reportase dr Reisa tentang protokol kesehatan pada rapat kabinet paripurna sejak akan memasuki Istana Negara.
Reisa sempat mewancarai
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir, yang baru menjalani rapied test, sebelum masuk ke ruang rapat yang dipimpin oleh Presiden dan Wakil Prediden.
"Semua peserta rapat dan petugas harus diperiksa suhu badannya dan mengikuti rapied test. Alhamdulillah hasinya negatif reaktif, maka tidak perlu swab maupun PCR," kata Erick kepada Reisa yang juga mengenakan masker.
Reisa sempat menjadi perhatian media saat diperkenalkan sebagai anggota tim komunikasi gugus tugas. Selain pintar Reisa juga dinilai memiliki paras yang cantik.
Dokter spesialis bidang forensik ini kemudian masuk ke Istana Negara, memperlihatkan penataan ruang rapat berdasarkan protokol kesehatan.
Tempat duduk antara peserta rapat berjarak s satu setengsh dua meter. Peserta Wajib memakai master dan harus membawa cairan anti bakyeri atau hand sanitizer.
"Seperti inilah gambaran protokol kesehatan di Istana negara. Semua peserta rapat harus mengikuti, tidak ada pengecualian," kata Reisa.
Sekretaris Kabinet Pramono, menyampakan diberlakukannya protokol kesehatan pada rapat kabinet, atas permintaan presiden.
"Penerapan protokol dalam rapat kabinet ini akan dijadikan rol model rapat rapat di daerah," kata Pramono Anung saat akan mengikuti rapat kabinet.
Sampai malam, tidak ada penjelasan mengenai agenda yang dibahas dan hasil dari rapat kabinet yang juga diikuti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto serta Ketua Gugus Tugas Letjen TNI Dony Monardo.
Setelah ditunggu tunggu, Kepals Biro Pers Media dan Informasi Sekretaris Prediden, menyampaikan secara tertulus, dan berikut ini isinya:
"Teman-teman wartawan yang baik, sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, bahwa sidang kabinet bersifat tertutup. Terkait dr. Reisa, karena statusnya sebagai tim komunikasi gugus tugas, dia meliput khusus soal protokol kesehatannya saja, tidak menyinggung substansi sidang. Mohon pengertiannya ya."